Akhir-akhir ini, teknologi pendeteksi wajah atau Face Recognition sedang laris-larisnya dipasang pada ponsel cerdas. Kemampuan pintarnya untuk mengenal wajah seseorang dengan cepat, membuat keberadaanya diadopsi sebagai nilai tambah yang menaikkan harga jual dari sebuah smartphone. Saking canggihnya, teknologi pengenalan wajah ini mulai digunakan oleh Kepolisian. Salah satunya adalah penegak hukum di negara Tiongkok.
Dengan bantuan sistem canggih itu, Polisi Tiongkok mampu membekuk seorang pelaku kejahatan di antara kerumunan manusia sebanyak 60000 orang. Keren kan Saboom. Jika melihat fungsinya yang begitu handal di tangan penegak hukum, apa yang bakal terjadi jika Kepolisian Indonesia menerapkan hal yang serupa? Simak baik-baik di bawah ini.
Lebih mudah menemukan pelaku kejahatan
Sama seperti yang dilakukan oleh aparat keamanan Tiongkok, Polisi di Indonesia juga dapat menemukan pelaku kejahatan dengan mudah dan cepat. Menggunakan teknologi pendeteksi wajah, sistem ini bisa diletakkan pada kamera CCTV yang tersebar di keramaian atau area publik. Banyaknya daerah terpencil di Indonesia yang masih belum terjangkau dengan teknologi, menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi pihak kepolisian. Meski begitu, bukan tidak mungkin sistem ini akan digunakan oleh aparat penegak hukum di masa yang akan datang.
Mampu melacak jejak orang yang hilang
Ada banyak kasus orang hilang yang terjadi di Indonesia. Mulai dari penculikan hingga pembunuhan, menjadi tindakan kriminal yang cukup meresahkan. Untuk itu, pihak berwajib bisa menggunakan teknologi Face Recognition ini agar dapat melacak keberadaan korban secara lebih cepat. Dengan menggunakan bank data berupa wajah korban yang ada, Polisi bisa mencocokan kontur wajah yang kemudian akan diproses secara otomatis oleh sistem pendeteksi wajah untuk memulai pencarian. Seperti yang dilakukan oleh otoritas kemanan di South Wales di Inggris, mereka mulai mencoba teknologi AFR (Automatical Facial Recognition) untuk mencegah kejahatan di ruang publik.
Memastikan keaslian dari seseorang
Seperti yang digunakan pada smartphone, teknologi pengenal wajah bisa digunakan oleh Kepolisian untuk mengenali keaslian dari wajah seseorang. Entah itu mencocokan wajah pelaku kejahatan, memindai wajah korban pembunuhan dan lainnya. Cara ini tergolong efisien dan lebih canggih daripada menggunakan fingerprint yang terkadang mudah dipalsukan. Dengan begitu, Polisi dapat mengungkap kasus yang ditanganinya dengan cepat.
Memperketat pengawasan terhadap masyarakat
Tingginya angka kriminal di sebuah daerah, bisa ditekan dengan menggunakan sistem pendeteksian wajah. Seperti lembaga FBI di Amerika Serikat, mereka memperbanyak database wajah dari hampir separuh orang dewasa di seluruh penjuru negara bagian. Dengan ini, mereka bisa mengenali pelaku kejahatan dengan mudah pada suatu daerah tertentu jika terjadi sebuah tindakan kriminal. Hal semacam inilah yang bisa ditiru oleh Kepolisian di Indonesia. Selain mempersingkat waktu, teknologi pengenalan wajah ini juga tergolong efisien untuk digunakan.
Dipersiapkan sebagai teknologi pengganti teknologi fingerprint
Modus kejahatan baru yang semakin canggih, membuat pihak Kepolisian juga harus ikut membenahi sistem internal di lembaganya. Salah satu cara adalah dengan menggunakan teknologi canggih seperti pengenalan wajah. Meski metode sidik jari tak sepenuhnya ditinggalkan, pengungkapan kasus berdasarkan teknologi tersebut dinilai kurang efisien di zaman yang serba modern ini. Terlebih, pelaku kejahatan sering menyamarkan identitas sidik jari mereka saat beraksi.
Cepat atau lambat, pihak Kepolisian Indonesia pasti akan menggunakan teknologi pemindaian wajah di masa depan. Banyaknya kasus kejahatan yang terjadi,membuat mereka harus bergerak secara efisien. Tak hanya itu, sistem canggih ini juga dapat membuat pelaku kejahatan mudah tertangkap dan bakalan membuat mereka tobat selamanya. Mudah-mudahan cepet-cepat ya Saboom.