Membicarakan alam semesta tempat kita tinggal menjadi bahasan yang tidak ada habisnya. Seperti beberapa tahun lalu ada segrombolan orang yang mengungkap fakta bumi datar dan membentuk kumpulan bernama Flat Earth Society. Mereka merupakan perkumpulan manusia yang mempercayai bentuk bumi datar. Bahkan tak jarang, dengan berani mengungkapkan fenomena itu di muka umum.
Ada ratusan riset yang dibuat oleh orang yang mempercayai apabila bumi itu datar. Hal tersebut ditunjukan untuk membuktikan bahwa tempat tinggal kita ini benar-benar berbentuk seperti itu. Aksi mereka sudah dilakukan beberapa tahun ke belakang, dimulai pada tahun 1956 oleh orang Inggris bernama Samuel Shenton. Lalu bagaimanakah fakta bumi itu datar? Simak ulasannya berikut.
Bumi tidak mempunyai lengkungan pada ujungnya
Salah fakta bumi datar adalah tentang ada tidaknya sebuah lengkungan. Seperti yang kita ketahui bersama apabila bumi bulat maka akan memiliki lengkungan. Namun, menurut riset orang-orang ini, lengkungan itu tidak ditemukan dan diragukan adanya. Menurutnya apabila hal itu benar ada pada jarak 65 Km lengkungan akan terlihat dengan mata. Pernah melakukan percobaan dengan menembakkan sinar leser yang mampu menjangkau jarak jauh, hasilnya adalah cahaya tersebut harusnya melenceng sejauh 3,2 meter, namun ternyata tidak. Padahal apabila bumi itu bulat ada ruas-ruas membuat sinar tadi melenceng.
Satelit dan GPS hanya sebuah rekanyasa belaka
Seperti yang kita lihat bersama satelit adalah alat penunjang utama di era digital ini. Banyak dari kita menggunakannya untuk keperluan menunjang kehidupan. Namun bagi orang mempercayai fakta bumi datar, mengungkapkan hal lain mengenai benda ini. Menurut mereka sinyal yang sering digunakan di Hp bukan berasal dari satelit, tapi dari delapan menara besar yang ada dipermukaan bumi. Dari tempat tersebut gelombang dihantarkan sampai dapat digunakan seperti sekarang. Hal ini dipertegas dengan sulitnya benda dari bumi mampu menembus lapisan ozon planet kita yang bisa dikatakan memiliki panas yang luar biasa.
Perjalanan James Cook saat berkelana kepenjuru daeah di antartika
Petualangan asal Australia juga pernah membuktikan fakta tentang bumi datar. Saat itu pelaut yang sudah banyak keliling dunia ini, berlayar menuju antartika. Waktu di sana selama tiga tahun delapan bulan yang ditemukan hanyalah tembok es. Pada tempat tersebut pula tidak ada jalan masuk seperti yang dapat kita lihat di globe. Bahkan James Cook hanya memerlukan waktu satu kali layar saja untuk menjelajahi panjang Antartika yang memiliki panjang 60.000 km, dan apabila bumi tersebut berbentuk bulat pastinya diperlukan lebih banyak waktu untuk menjelajahi benua berisi es tersebut.
Permukaan laut yang datar menjadi fakta dari organasisai ini
Apabila bumi bulat, tentunya memiliki lengkungan pada setiap sisinya. Begitulah pertanyaan dari beberapa orang mempercayai bahwa bumi itu datar. Meski masih menjadi perdebatan, namun mereka berani mengungkapkan fakta lain berupa laut yang selalu tak berhujung, tanpa lengkungan. Meskipun kapal laut selalu hilang saat berlayar, namun, menurut mereka hal tersebut bukanlah tiada melainkan pandangan kita memang terbatas untuk melihat benda dari jauh. Sebenarnya apabila menggunakan teropong saat melihatnya kita dapat mengetahui kapal laut tersebut tidaklah hilang.
Jalur penerbangan yang masih menjadi tanda tanya
Fakta bumi datar lainnya adalah penerbangan, seperti kita tahui bersama pesawat yang terbang berjalan lurus menuju daerah tujuan. Hal tersebutlah menjadikan penerbangan udara terasa cepat dibanding dengan moda transportasi lain. Apabila bumi itu bulat mereka pastinya tidak dapat langsung terbang lurus, harus terlebih dulu menuju kota A-B-C untuk sampai tujuan. Beberapa hari lalu ada kasus pendaratan darurat pesawat dari Bali menuju LA, saat itu terjadi emergency yang harus dilakukan tindakan tersebut. Pesawat maskpai internasional tersebut mendarat di Alaska sangat mengherankan apabila bumi bulat seharus tidak tepat itu tapi di daerah Amerika Selatan. Hal ini menjadi sedikit contoh apabila fakta bumi datar itu ada.
Beberapa fakta bumi datar ini, tentu tidak sebagian orang dapat menerima. Namun meski menjadi perdebatan sampai sekarang, mereka yang memunculkan fakta baru patut untuk di apresiasi. Sebab mampu mengungkapkan pandangan lain tentang bumi tempat tinggal kita ini. Jadi kehadiran mereka bukanlah sebuah ancaman untuk orang di bumi, melainkan lebih bagaimana membuka ilmu terhadap pandangan baru.