Mendengar nama Doni Tata disebut, yang akan terbayangkan adalah pagelaran Moto GP. Pria asal Sleman tersebut pernah bermain pada kejuaraan balap kuda besi. Meskipun tidak berhasil menjadi juara atau naik podium. Namun, tetap saja kiprahnya membanggakan untuk Indonesia. Karena tidak banyak orang mampu untuk bermain pada kejuaraan tersebut.
Kiprahnya dimulai pada tahun 2013 dengan diusung oleh tim satelit asal luar negeri. Beberapa kendala terus menghantuinya saat berada pada ajang balap paling populer itu. Hingga akhirnya membuat karirnya tidak bertahan lama. Keputusan hengkang akhirnya menjadi pilihan, karena tanpa dukungan dari semu elemen sangat sulit untuk bertahan. Lalu bagaimana kabar Doni Tata saat ini? simak ulasannya berikut.
Sibuk menggeluti dunia motorcross dan mampu berprestasi
Sebagai mantan pembalap Doni Tata mengaku tidak dapat lepas dari dunia tersebut. Pria asal Sleman Yogyakarta ini, bahkan tetap membalap meskipun dirinya sudah tidak aktif di Moto GP. Melansir pada laman Liputan 6 pemuda 25 tahun mengatakan bahwa meski sibuk dirinya tetap memacu kuda besi dilintasan. Dunia yang dipilih oleh Doni Tata adalah Motocross, dirinya tergabung dalam MX Malioboro City Racing Team. Bersama tim tersebut dirinya mengikuti kejuaraan nasional pada tahun 2017, meski dunianya berbeda namun Doni Tata juga mampu berprestasi.
Mengelola bisnis properti keluarganya untuk menyambung hidup
Kisah jatuh bangun pernah dialami pembalap asal Yogyakarta ini, sampai akhirnya menyudahi karir balap internasional. Terlahir dari keluarga pebisnis membuat kehidupannya setelah balap diarahkan kepada hal tersebut. Seperti yang diungkapkannya “setelah meninggalkan Moto2, saya mencoba bisnis dibidang property”. Doni Tata sendiri merupakan salah satu pembalap Indonesia yang mampu menembus pagelaran balap dunia. Kiprahnya terekam pada kelas Moto 2 tahun 2013, dirinya merupakan salah satu pelopor pemuda Indonesia di ajang tersebut. Perjalanan pada ajang GP akhirnya disudahi setelah kekurangan dana dan dukungan.
Ingin kembali membalap di ajang dunia tapi kesulitan dana
Sebagai pembalap gairah untuk bersaing dalam memacu kendaraan pastinya selalu bergelora. Hal tersebut juga dirasakan oleh Doni Tata, mantan pembalap moto 2 ini ingin kembali bermain pada event internasional lagi. Namun, kekurangan dana dan dukungan pemerintah membuatnya sulit untuk kembali pada kompetisi Internasional. Layaknya nasib yang pernah di alami oleh Rio Haryanto yang kesulitan mendapatkan pendanaan. Gelora besarpun saat ini hanya dapat disalurkan dengan mengikuti kejuaraan balap di Indonesia. Sangat disayangkan ya sobat, bakat besarnya belum dapat dioptimalkan.
Diam-diam mengibarkan merah putih di Jepang
Kendala-kendala yang dialami membuatnya kesusahan untuk mampu kembali ke ajang Moto GP. Mempunyai jiwa pantang menyerah layaknya pembalap membuat tidak berhenti pada keadaan. Hal tersebut dibuktikan dengan menjuarai balap motor di Jepang. Bergabung dengan tim Akeno Speed Yamaha dirinya mampu menyingkirkan lawan-lawanya. Bermodalkan mesin bagus bekapasitas 600 cc dan bakat balapnya membuat mampu naik podioum. Kemenangan tersebut terasa istimewa, karena berangkat dari modal sendiri serta setelah sekian lama tidak menungangi motor besar.
Cerita sukses Doni Tata setelah keluar dari balap internasional ini merupakan hasil kerja keras. Tanpa usaha seorang atlet akan kesulitan menikmati masa pensiunnya. Ditambah lagi dalam dunia olahraga usia dan dukungan adalah hal utama apabila tidak benar-benar dipersiapkan akan datang bencana untuk dirinya. Selain berasal dari seorang atlet sendiri pemerintah juga wajib untuk tetap mambantu mereka yang pernah mengharumkan nama negara.