Selama ini, kita mengenal belalang sebagai hama yang sanggup merusak tanaman para petani. Tak hanya itu, keberadaanya dengan jumlah banyak pun dinilai sangat merugikan dan dianggap menjijikan bagi sebagian besar masyarakat. Namun, siapa sangka jika serangga tersebut bisa mengantar seseorang untuk pergi umrah.
Kisah nyata sekaligus inspiratif ini datang dari sepasang suami istri asal Yogyakarta. Adalah sosok Sukir dan Sulistia, yang merupakan seorang pedagang makanan yang sehari-harinya sibuk melayani pembeli yang mendatanginya. Yang unik, keduanya yang mantan buruh serabutan tersebut, bisa menginjakan kakinya di tanah suci dengan bantuan belalang. Lho kok bisa? Untuk lebih jelasnya, simak ulasan berikut.
Buruh serabutan yang terlilit kebutuhan hidup
Sebelum menggeluti usaha sebagai penjual belalang goreng, ia dan istrinya hanyalah seorang buruh serabutan miskin dengan pendapatan yang tak menentu. Penghasilannya yang tergolong minim tersebut, bahkan hanya cukup untuk makan sehari-hari saja. Melihat kondisi tersebu, mereka berdua tetap tabah dan sabar sebari mencari kesempatan lain demi memperbaiki taraf hidupnya.
Belalang yang merubah jalan hidupnya
Setelah dipetimbangkan dengan matang, keduanya pun memutuskan untuk menjual sebuah kuliner yang unik yaitu belalang goreng. Sukir sang suami, awalnya hanya menjual gorengan belalangt dalam kemasan. Diluar dugaan, pembeli menyukai belalang goreng yang dijualnya tersebut. Momen inilah yang menjadi titik terang bagi dirinya. Ia pun kemudian berpikir untuk meningkatkan penghasilannya dengan membuat secara langsung.
Tekun berusaha meski jalan yang dilalui tak mudah
Demi impiannya merubah kehidupannya menjadi lebih, ia akhirnya memutusakn untuk belajar mengolah belalang terebut secara mandiri. Tahapan yang dilalui pun tergolong tidak mudah. Ia harus sering bertanya kesana kemari, mencari yang ahlinya dalam kuline tersebut hingga melihat cara kerjanya. Hingga pada akhirnya, ia bisa membuka usahanya sendiri.
Awal-awal usaha yang sepi karena tak dihiraukan pembeli
Setelah dirasa cukup,Sukir bersama sang istri mulai kehidupan baru sebagai seorang penjula makanan. Menu belalang goreng hasil belajar kesana kemari dari sang suami pun menjadi tumpuna hidup mereka. Yang miris, tak banyak pemebli yang datang membeli dagangannya saat awal-awal berjualan. Namun keduanya tak patah arang. Sejak pukul 07.30 pagi, mereka telah setia menunggu pembeli datang.
Belalang goreng yang sukses mengangkat derajat hidup keluarganya
Buah kesabaran dan ketabahan yang telah mereka bangun selama ini, nyata telah membuahkan hasil. Perlahan namun pasti, pembeli mulai berdatangan ke lapak miliknya. Omsetnya pun meningkat drastis. Satu toples belalang goreng dijual seharga Rp 25 ribu. Rata-rata, ia mampu menjual 20 hingga 40 toples kecil. Tak hanya itu, Sang anak juga membantu memasarkan belalang goreng buatan kedua orang tuanya lewat media sosial. Kemasan pun ditingkatkan dengan menggunakan plastik flip sehingga mendongkrak harga jualnya.
Dikenal hingga mancanegara dan berangkat ke tanah suci
Meski terkesan remah, belalang goreng olahan Sukir dan istrinya ternyata sangat diminati hingga mancaneara. Untuk pasar lokal,Sukir biasa mengirim belalang gorengnya ke Bali. Bahkan, ia juga mendapatkan pesananan dari Hongkong, Singapura dan Malaysia. Tak pelak, kondisi tersebut mampu mengangkat perekonomian dan kehidupan keluarganya menjadi lebih baik. Ia dan sang istri bahkan telah berangkat umroh ke tanah suci pada Februari 2018 lalu.
Meski sempat hidup penuh keterbatasn, Sukir dan Suliani tak menyerah dalam melawan hidup. Tekadnya yang ingin merubah nasib menjadi lebih baik, membuat Sukir senantiasa mencari dan berusaha hingga menemukan jalan hidup yang terbaik bagi keluarganya. Belajar dari kisah yang dialaminya, kita bisa menyadari, bahwa kemustahilan dan kesulitan hidup, bisa diatasi dengan cara berusaha, sabar dan ikhlas serta doa yang tiada hentinya.