Maju tidaknya sebuah sepak bola di suatu negara tidak hanya dilihat dari kualitas timnasnya namun juga berapa banyaknya pemain yang diboyong oleh luar negeri. Apalagi kalau klub yang memboyong pemain-pemain tersebut merupakan papan atas, entah tawaran tersebut nantinya ditolak ataupun diterima. Di Indonesia pun hal serupa sering dialami, ya pemain kita berkali-kali ternyata sempat dilirik oleh klub luar negeri, hal ini pastinya membuat bangga bumi pertiwi.
Nah diliriknya pemain indonesia oleh klub luar negeri itu sudah terjadi sejak tahun 90-an. Namun uniknya beberapa dari mereka menolaknya dengan alasan yang berbeda, mulai dari suka dengan Indonesia hingga masalah kontrak. Hal ini pastinya menjadi bukti kalau pemain kita memang memiliki kualitas yang diakui dunia. Lalu siapa sajakah itu? Simak ulasan berikut.
Egy Maulana yang tolak tawaran kalau hanya trial di Eropa
Sebutlah Real Madrid, Gestafe dan Espanyol, sempat menyodorkan tawaran trial pada salah satu pemain muda Indonesia Egy Maulana. Namun sayang kesempatan tersebut tidak akan diambil karena alasan khusus. Ya, nama Egy sendiri mulai mencuat saat dirinya menunjukkan aksinya pada salah satu piala AFF bersama timnas U-18. Rupanya penolakan tawaran pada klub-klub besar itu lantaran dirinya tidak mau hanya trial biasa, melainkan benar-benar melakukan kontrak. Banyak netizen yang mendukung keputusan yang diambil oleh Egy ini, dengan anggapan supaya skillnya tidak merosot ketika masuk liga atau klub Indonesia.
Lerby Eliandry yang enggan “merumput” di Thailand
Salah satu mantan striker Timnas di laga AFF 2016 Lerby Eliandry rupanya sempat dilirik oleh beberapa tim dari luar negeri. Bahkan, salah satu klub besar di Thailand sempat menyodorkan nilai kontrak yang lima kali lebih besar dari yang dia dapatkan dari klub aslinya Pusamania Borneo FC. Meskipun diiming-imingi dengan uang sebegitu besarnya, Lerby Eliandry lebih memilih tetap di Indonesia dan justru malah ingin bersama PBFC selamanya. Sepertinya memang pemain yang satu ini memiliki loyalitas yang tinggi untuk klubnya.
Bayu Gatra tetap memilih untuk main di Indonesia
Salah satu mantan pemain Bali United, Bayu Gatra ternyata dulunya sempat mendapatkan tawaran untuk bermain di luar negeri. Bayu enggan menyebutkan nama klubnya dengan jelas, namun keputusannya untuk tetap main di Indonesia sudah bulat. Usut punya usut, klub tersebut mulai melirik Bayu saat dirinya menunjukkan performa pada ajang piala presiden 2015 yang lalu. Kini Bayu Gatra sedang memperkuat tim Madura United dan mengaku sangat kerasan dan ingin selamanya bermain di sana.
Manahati Lestusen tolak mentah-mentah tawaran dari Bahrain
Pemain lain yang sempat menolak tawaran dari klub besar luar negeri adalah Manahati Lestusen. Sejak laga-laganya di SEA Games membuat beberapa pencari bakat jadi ingin memboyong Manahati ke negaranya. Namun sayang ternyata dirinya waktu itu harus menolak mentah-mentah tawaran tersebut meskipun dengan bayaran yang lumayan menggiurkan. Klub asal Bahrain Al Najma akhirnya melirik Ryuji Utomo setelah tawarannya ditolak oleh Manahati. Kini mantan pemain timnas di SEA games 2015 itu sedang fokus membela PS TNI untuk mendapatkan gelar juara.
Ilija Spasojevic, lebih memilih dinaturalisasi Indonesia ketimbang main di luar negeri
Siapa sangka kalau pria kelahiran Montenegro ini memang doyan “merumput” di Indonesia. Meskipun dirinya bukan dari asli bumi pertiwi, rupanya Ilija Spasojevic sempat menolak tawaran dari beberapa klub seperti di Thailand dan Eropa dan lebih memilih Indonesia. Ya, beberapa klub seperti Persib, Mitra Kukar dan Bayangkara FC pernah dia bela dalam liga di Indonesia. Bahkan dirinya pun sempat dikabarkan mengajukan naturalisasi karena saking ngebetnya membela timnas.
Sejatinya adanya tawaran luar biasa dari klub-klub besar luar negeri ini adalah menjadi sebuah kebanggaan buat kita. Ini bukti kalau sepak bola Indonesia memang diakui. Harapannya semakin banyak klub dunia yang meminang para pemain kita.