Umumnya anak usia 13 tahun di zaman now biasanya masih demen ngeksis di dunia maya. Maklum, usia labil mereka memang lagi di puncak alay. Nggak masalah juga sih, toh mereka masih duduk di bangku SMP. Tapi, ternyata nggak semua anak demikian. Karena yang dialami oleh Tanmay Bakshi sungguh-sungguh berbeda. Bocah asal India udah sering keliling dunia berkat otak jeniusnya.
Selain kerap wira-wiri ke pelbagai belahan dunia, dia juga punya nama besar di dunia programming komputer. Bahkan, sejak usianya masih kecil, jasanya sudah dipakai orang-orang dunia programming. Nggak cuma dipakai jasanya, dia juga dibayar dengan harga yang bener-bener fantastis. Kira-kira, seperti apa sih Tanmay Bakshi ini?
Berbeda dari kids zaman now yang kebanyakan micin
Alay, kebanyakan pacaran dan kecanduan main sosial media. Itulah kids zaman now. Tapi, Tanmay Bakshi sama sekali berbeda. Sejak tahun 2004 tepatnya saat Tanmay masih berusia 1 tahun, ia dan keluarganya sudah pindah ke Kanada dan menetap di sana. ternyata, kejeniusan Tanmay sudah terlihat sejak masih kanak-kanak. Saat usia 5 tahun, Tanmay Bakshi sudah penasaran dengan kode-kode yang ada di komputer. Sejak saat itu, dia banyak melakukan eksperimen tentang algoritma, kode dan programming.
Sudah jadi programmer muda di IBM Watson
Hingga usianya 12 tahun, Bakshi masih jadi programmer muda di IBM Watson. Karena usianya masih sangat belia, banyak yang mengagumi kecerdasan anak ini dan namanya kian dikenal di dunia perkomputeran. Membahas soal gaji, meski masih anak-anak jasanya sudah dihargai setara dengan programmer profesional. Dia mendapat gaji sekitar 1,2 juta dolar AS atau sekitar 15,6 miliar rupiah. Waduh, masih kecil saja sudah jadi kaya raya begitu. Tapi, memang sih, kejeniusannya patut dihargai.
Nggak pelit ilmu dan udah nulis buku
Selama ini, Bakshi nggak pengen menyimpan sendiri ilmu yang ia punya. Ia juga suka membagikan ilmu komputer pada sesama. Makanya, di usia semuda itu, Bakshi sudah menulis buku bagi para programmer muda yang berjudul Hello Swift! Selain menulis buku, dia juga membuat channel di YouTube untuk ngasih tutorial programming. Wah, keren banget ya. Semoga ilmunya terus bermanfaat bagi para programmer lain.
Bakat menurun dari ayah
Benar kata orang, buah jatuh nggak jauh dari pohonnya. Begitu juga Bakshi. Jadi seorang anak programmer, membuat bocah satu ini terbiasa dengan hal-hal berbau programmer dan komputer. Dia sudah terbiasa dengan kode-kode rumit. Tapi, meski jadi programmer muda, Bakshi sama sekali nggak cupu dan pendiam. Di usianya yang masih belia. Bakshi sudah terbiasa bicara di depan umum lho, apalagi membahas soal programming. Sungguh keren nih.
Kalau semua kids zaman now seperti Bakshi, sudah pasti nih dunia bakal lebih maju lagi. Masalahnya, anak zaman sekarang lebih banyak gaya ketimbang prestasi. Terbukti kan, kejeniusan itu bukan hanya bawaan, tapi karena terbiasa dan ahli di bidang sesuatu. Barangkali, mulai saat ini kalian bisa tuh mulai membiasakan adik-adik dengan kegiatan yang lebih bermanfaat daripada sebatas ahli sosmed.