Pelajaran bisa didapat dari mana saja. Tidak hanya berbekal pendidikan formal di sekolah, namun juga bisa lewat lingkungan sekitar. Jika sering mengamati keadaan di sekitar kalian, tanpa sadar hal tersebut bisa membawa pelajaran hidup yang berharga.
Contohnya saja, lewat keempat sosok ini. Mereka memiliki profesi yang sama, hanya seorang tukang parkir. Bukan profesi parlente yang patut dipamerkan memang. Namun, siapa sangka bahwa perjalanan hidup mereka membuat kita belajar bahwa di dunia ini, tak ada yang tak mungkin. Mari bersama-sama menyimak kisah mereka.
Pak Budi, Beri Pelayanan Ekstra Tanpa Biaya Tambahan
Di salah satu sudut Sleman, Yogyakarta, tepatnya di sebelah utara kolam renang Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), terdapat sebuah warung. Terlihat deretan motor terparkir dengan rapi di sana. Tak ayal, memang warung tersebut ramai pengunjung. Namun, sosok yang eyecatching di sana justru bukan ibu warung, tapi sang tukang parkir.

Pak Puger, Rawat Anak-Anak Terbuang yang Mengidap HIV/AIDS
Masih di kawasan Jawa Tengah, kali ini terletak di Solo. Pak Puger, seorang tukang parkir yang memiliki 4 anak merasa terpanggil hatinya ketika melihat banyak anak pengidap penyakit yang tidak mereka kehendaki, terlantar di jalan-jalan. Ia lalu mendatangi mereka satu per satu untuk diajak tinggal bersama.

Pak Bardi, Menabung Hingga Bisa Berangkat Haji
Agaknya, Yogyakarta memang penuh dengan tukang parkir budiman. Tidak hanya Pak Budi saja, kita juga bisa belajar dari Pak Bardi Syafii yang biasa mangkal di Jalan Mangkubumi, Yogyakarta. Demi bisa berhaji, ia dan istrinya menabung dari tahun 1985.

Bang Jack, Mendirikan Sekolah Gratis
Banyak orang yang kadang apatis dengan pendidikan anak-anak kurang mampu. Meski beasiswa juga sudah banyak diberikan pemerintah, namun tidak semua anak Indonesia bisa merasakannya. Hal ini yang mendasari Bang Jack, seorang tukang parkir di Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjajaran (Unpad) untuk membuka sekolah gratis bagi mereka yang kurang mampu.

Meski mereka bukan seorang CEO atau Ketua DPR yang penghasilannya bisa digunakan untuk mendirikan sekolah dalam sekali sentil, keempat sosok ini tetap berjuang untuk melakukan hal-hal sepele yang terkadang kita sendiri tidak ada niat untuk melakukannya. Kisah mereka membuat kita percaya bahwa apa pun yang kita lakukan dan miliki sekarang, asal punya niat dan percaya, maka akan benar-benar jadi kenyataan. Kalau tukang parkir saja bisa bikin sekolah, maka kita juga bisa melakukan hal yang sama.