Akhir-akhir ini banyak fenomena pernikahan yang terjadi di jagat raya. Apalagi setelah hari bahagia yang dihelat oleh Raisa-Hamis serta Bella-Emran pada September lalu. Di balik gemerlapnya pesta pernikahan, ternyata banyak juga yang mengalami kisah pilu di dalamnya.
Contohnya saja, kasus Via yang harus duduk sendirian di pelaminan atau Eva yang tertabrak kereta ketika hendak menyebarkan undangan pernikahannya. Kasus satu ini beda lagi, seorang wanita yang telah berpacaran 9 tahun harus rela dicampakkan calon suaminya 3 bulan sebelum hari pernikahan. Bagaima kisahnya? Simak dalam ulasan berikut ini.
Bertunangan Setelah Lulus Kuliah
Diketahui perempuan ini bernama Katy Collins, ia berasal dari Salford, Inggris. Ia pertama kali bertemu sang pujaan hati, Thomas Soutter ketika mereka sedang menjadi mahasiswa di University of Salford. Mereka mengikat janji sebagai pasangan kekasih yang berlanjut ke tahap selanjutnya setelah lulus kuliah.
Mereka bertunangan beberapa tahun setelah mendapat gelar sarjananya. Total waktu yang ditempuh oleh pasangan kekasih ini sebelum memutuskan untuk melanjutkan ke pelaminan adalah 9 tahun. Namun, 3 bulan sebelum hari pernikahannya, Thomas meninggalkan Katy.
Pernikahan Mahal Terbuang Sia-Sia
Tragis memang, pasalnya Katy dan Thomas telah memilih tanggal untuk menjadi hari bahagianya. Mereka akan menyelenggarakan pernikahan pada bulan Mei 2012. Dikisarkan, biaya pernikahan mereka menghabiskan angka hingga Rp. 440.000.000
Ketika Thomas menghilang, Katy merasa depresi. Ia juga manusia yang lemah seperti layaknya orang lain. Ketika kabar Thomas diketahui, ia mengaku telah menemukan dan mencintai perempuan lain. Bagaimana hati Katy saat itu? Sudah pasti hancur berkeping-keping.
Kebangkitan Seorang Katy
Berhenti menyelami depresinya, Katy lalu bangkit. Ia berpikir bahwa tidak ada gunanya jika terus-menerus bersedih dan hanya berdiam diri. Ia lalu memutuskan untuk menjual rumah, mobil dan apapun yang ia punya. Ia merelakan segala kekayaannya untuk mengalihkan diri dari keterpurukan.
Hartanya yang tidak seberapa itu akhirnya diringkas dalam satu tas carrier dan ia pun memulai petualangannya. Ia terbang ke Nepal dan mendaki gunung tertinggi Himalaya. Ia pun telah mendaki gunung berapi di Cile. Ia melakukan hal-hal ekstrim agar terbebas dari pikirannya tentang Thomas.
Hikmah dari Patah Hati
Pengalihan-pengalihan yang ia lakukan ketika depresi berat karena patah hati ternyata mendatangkan keuntungan bagi Katy. Ia tidak hanya mendaki banyak gunung saja, namun ia juga mengalami satu fase ketika ia tidur di hutan, menjadi backpacker dari negara satu ke negara lainnya. Ajaibnya lagi, semua itu ia lakukan seorang diri, sebagai perempuan.
Ia pun pernah bertandang ke Indonesia, tepatnya ke Bali. Ia sangat menikmati kota dewata tersebut sehingga ia menyimpan catatan perjalanannya. Ia pun mendokumentasikan tempat-tempat yang dikunjungi dan diunggah ke akun instagram pribadinya (@notwedordead).
Ketegarannya Membuahkan Hasil
Mungkin Tuhan memang sayang dengan semua makhluknya. Keajaiban yang diterima Katy sangatlah nyata. Ketika sedang berkeliling dunia untuk mengalihkan perhatiannya dari rasa sakit yang mendalam, ia dipertemukan oleh seorang pria baik yang mau menerimanya apa adanya.
Seseorang tersebut adalah John Skiddle, mantan reporter surat kabar lokal di Inggris. John merupakan seorang reporter pertama yang menceritakan kisah Katy kepada media. Tidak menyangka bahwa pada akhirnya John yang akan menyelamatkan Katy dari keterpurukan dengan menikahinya.
Kisahnya Dibukukan dan Laris
Dengan bantuan John Skiddle, Katy pun menerbitkan buku. Ia menceritakan kisahnya sebelum dan ketika ia berkeliling dunia. Kisahnya yang inspiratif otomatis menuai perhatian dari banyak orang. Buku tersebut diberi judul The Lonely Heart Traveller Club dan beredar beberapa episode seperti Thailand, India, dan Cile.
Katy dan John sekarang juga telah dikaruniai seorang anak. Katy juga masih aktif menulis di blog pribadinya dan menebarkan inspirasi-inspirasi kepada banyak orang.
Sosok-sosok seperti Katy Collins kadang menyadarkan kita bahwa masih banyak orang lain yang lebih terpuruk dan menderita daripada diri kita sendiri. Sehingga, jika sedang dirundung masalah, banyak-banyaklah bersyukur dan bulatkan kemauan untuk bangkit. Siapa tahu bisa dapat rejeki nomplok seperti sosok satu ini.