Kita pasti sering dengar lirik lagu Iwan Fals yang satu ini, “Wakil rakyat seharusnya merakyat”. Tentu saja, dibuatnya lagu itu tidak sembarangan, hal tersebut tak lain adalah sebuah sindiran halus untuk mereka yang duduk anteng di gedung DPR. Tapi entah mengapa ya, mereka justru tak acuh dengan hal tersebut. Mungkin sebab musabab itulah muncul lagi lagu berjudul “Bento” sebagai sindiran yang lebih menohok bagi mereka yang punya tidak peduli nasib rakyat dan bahkan menyalahgunakan jabatannya. “Yang penting aku senang, aku menang.”
Ya, memang dari dulu namanya jabatan memang sering kali bikin orang jadi “Amnesia”. Iya, lupa kalau punya tanggung jawab, lupa kalau dapat amanat bahkan mungkin saja lupa anak dan istri, kalau itu sih amnesia beneran namanya. Ya, mungkin sudah jadi sifat kodrati manusia, asal diberikan jabatan sedikit saja, langsung besar kepala. Alhasil muncullah kisah di majalah Hidayah, “Pemimpin dzalim kuburan dipenuhi belatung”, sebagai pengingat saja sih, namun ternyata nihil hasilnya. Ya, masih banyak pemimpin yang suka mempersalah gunakan jabatan.
https://www.youtube.com/watch?v=btp5hN0BF2k
Seperti kejadian beberapa waktu yang lalu, seorang pejabat dengan plat merah sudah ketahuan basah melanggar lampu merah. Namun sayang seribu sayang, saat dilakukan tindakan penilangan yang ada malah dia berkilat dengan seribu dalih. Ya, katanya sih karena dirinya pejabat, jadinya mesti diberi wewenang khusus saat di jalan raya. Padahal ya, kalau pun presiden tanpa pengawalan ketahuan melanggar saat berada di jalan raya, beliau pun juga bakal ditilang, bahkan ngurus sampai sidang.
Rupanya netizen pun beraksi melihat kejadian tersebut. Kebanyakan sangat marah dengan apa yang dilakukan oleh sang pejabat. Bahkan tak jarang yang mengingatkan kalau jabatan hanyalah sebuah titipan semata. Tapi ya mau bagaimana lagi, banyak yang dibuat “mabuk” karenanya. Bahkan beberapa netizen penasaran dengan kelanjutan kisahnya, apakah sang pejabat berhasil diciduk atau sebaliknya.
Memang sejatinya kisah ini merupakan pengingat buat kita bersama. Memang namanya jabatan itu adalah hanya titipan. Ibarat sebuah emas, jabatan juga merupakan hal yang menyilaukan bagi sebagian orang, namun tak selamanya membawa kebahagian, tergantung bagaimana menggunakannnya.