Nama Ricky Elson sempat tersohor di tahun 2013 berkat mobil listrik rancangannya yang dipamerkan di KTT APEC. Ia adalah ilmuwan Indonesia yang memiliki belasan paten terkaitan dengan mobil listrik. Temuan-temuannya itulah yang membuat menteri BUMN kala itu, Dahlan Iskan memanggilnya pulang dari Jepang untuk menyumbangkan sesuatu bagi negerinya sendiri. Sayang, usaha sang ‘putra petir’ ini mengalami hambatan sehingga mobil listrik rancangannya belum bisa kita nikmati.
Meskipun usaha pertamanya gagal, bukan berarti Ricky kemudian putus asa dan meninggalkan Indonesia untuk bekerja pada orang asing yang lebih menghargai temuannya. Hingga kini, ia tetap berada di bumi pertiwi dan mencoba membangun bangsa dengan cara lain.
Lentera Bumi Nusantara
Segala hal yang hebat dimulai dari sesuatu yang sederhana. Inilah yang Ricky Elson coba lakukan. Ia membangun sebuah lembaga tempat anak-anak muda bebas berkarya dan berinovasi yang ia beri nama Lentera Bumi Nusantara. Lembaga keren ini berlokasi di desa Ciheras, Tasikmalaya, Jawa Barat. Ini mungkin mengingatkan kita pada Phunsukh Wangdu, tokoh di film Bollywood 3 idiots yang mendirikan sebuah sekolah kecil di mana murid-muridnya bebas menciptakan apa pun yang mereka inginkan.
Di Lentera Bumi Nusantara anak muda belajar mulai dari kelistrikan hingga agrikultur. Ya, Ricky Elson tidak hanya mengembangkan teknologi di bidang kelistrikan tapi juga pertanian. Ia mengajak petani setempat untuk belajar bersama dan meningkatkan kesejahteraan mereka.
Beternak Domba
Daerah Ciheras dulunya cukup gersang akibat petani membunuh rumput dengan obat-obatan. Obat yang semestinya hanya membunuh rumput itu rupanya juga membunuh mikroba di dalam tanah yang membantu pertumbuhan tanaman sehingga tidak ada tumbuhan yang bisa hidup. Ricky berusaha membantu petani setempat dengan beternak domba. Hmmm… apa ya hubungannya domba dengan kesuburan tanah?
Dengan beternak domba, rumput yang dulunya dianggap hama oleh petani kini bisa dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Mereka tidak perlu menggunakan obat-obatan yang merusak tanah. Selain itu, kotoran dari domba bisa digunakan sebagai pupuk alami. Untungnya lagi, domba bisa dijual dengan harga yang lumayan sehingga mereka bisa memiliki penghasilan lebih.
Terus Mengembangkan Teknologi
Meskipun ia kini menekuni agrikultur, bukan berarti Ricky melupakan jati dirinya sebagai ilmuwan di bidang energi dan listrik. Sebelumnya pria berusia 37 tahun ini berhasil mengembangkan pembangkit listrik tenaga angin dengan menggunakan kincir. Ia juga berhasil menciptakan mobil listrik meskipun masih perlu banyak perbaikan di sana sini.
Di Ciheras, ia pun berusaha terus memajukan teknologi yang dimiliki anak bangsa. Kali ini bukan kemampuan dirinya sendiri yang ia kembangkan, melainkan anak-anak muda yang memiliki minat yang sama dengannya. Cita-citanya bukanlah mendirikan pabrik yang memproduksi mobil listrik, melainkan membangun manusia-manusia yang menguasai kendaraan mobil listrik. Ia ingin anak Indonesia mampu menciptakan sesuatu, bukan sekedar membongkar pasang mobil impor.