Beberapa waktu yang lalu sempat viral mengenai seekor buaya yang menyerang salah seorang pawang dengan ganasnya. Ya, dalam sekejap mata, pawang tersebut seolah hilang diseret buaya ke dalam air. Itu bukan hal yang aneh mengingat binatang ini memang di desain secara alami untuk menjadi pemburu handal dalam air. Nahas, nasib sang pawang tersebut karena ditemukan tak bernyawa menjadi korban buaya.
Masih soal buaya, kira-kira jika kejadian penyerangan itu terjadi pada kita, bisa tidaknya kita selamat? Ternyata menurut beberapa sumber seperti national geograpic dan wikihow, ada beberapa cara yang bisa digunakan jika ingin selamat ketika menghadapai buaya yang mengamuk. Cara apa sajakah itu? Simak ulasan berikut.
Jangan pernah menunggu serangan kedua dari buaya
Mungkin kadang gigitan ataupun kibasan ekor dari para binatang berarti sebuah sinyal yang ditujukan pada kita sebagai tanda kalau tidak mau diganggu. Rupanya hal itu juga berlaku pada buaya. Umumnya jika buaya menyerang anda namun tidak sampai mengakibatkan luka yang fatal, itu berarti hanya gertakan kalau keberadaan anda mengganggu dirinya.
Oleh sebab itu, jangan pernah berdiam diri ketika gertakan sudah dilakukan, karena pastinya serangan kedua buaya pastinya berakibat fatal. Lalu bagaimana kalau baru serangan pertama, namun seolah-olah buaya terus mengejar kita? Ya, kalau itu lain lagi ceritanya. Itu artinya mereka sedang benar-benar mengincar anda sebagai hidangan utamanya.
Jika terjatuh di dalam air kawasan buaya, berenang tenang ke darat
Seperti yang kita ketahui, kalau sudah berada di air, binatang ini adalah rajanya. Oleh sebab itu, kita mesti hati-hati saat berada di kawasannya. Lalu bagaimana jika sampai kita masuk ke dalam air kawasan buaya secara sengaja ataupun tidak sengaja? Langkah paling pertama yang dilakukan adalah berenang tenang di bawah permukaan. Mungkin memang agak aneh didengar, tapi percayalah ini adalah cara mengelabui si buaya.
Pasalnya, jika kita berenang dengan cara biasa, maka akan timbul cipratan-cipratan air ketika kaki dan tangan kita bergerak. Hal itulah yang paling berbahaya, karena buaya akan dengan mudah mendeteksi kita. Usahakan tetap di bawah air dan berenang tanpa cipratan atau riak, buaya mungkin masih bisa mendeteksi kita, namun kemungkinannya lebih sedikit ketimbang yang berenang di atas permukaan.
Serang mata buaya sebagai titik paling lemah
Memang hampir seluruh permukaan tubuh buaya dilapisi oleh kulit bersisik yang lumayan tebal. Oleh sebab itu, akan sangat sulit buat kita untuk melukainya. Namun berbeda dengan mata buaya, meskipun punya selaput anti air, namun tetap rawan untuk dilukai. Beberapa korban yang pernah selamat dari serangan buaya mengaku menyerang bahkan menyongkel mata binatang itu ketika mereka menggigit. Dengan cara itu, bisa dipastikan buaya akan melepaskan gigi-gigi runcingnya karena merasa kesakitan dan tidak bisa melihat. Saat itulah kesempatan yang tepat untuk melarikan diri.
Menyerang kantong tenggorokan
Sejatinya buaya memiliki sistem khusus dalam tubuhnya yang mencegah masuknya air ke dalam mulut saat berada di air. Itulah sebabnya meskipun mulut buaya terbuka lebar, namun tidak ada banyak air yang dapat masuk di dalamnya. Ketika tangan anda tergigit oleh buaya dan tertarik ke air, maka, itulah waktu yang tepat untuk mengerang katup yang ada di sekitar tenggorokkan buaya, sehingga mau tidak mau, binatang itu akan melepaskan anda.
Cepat keluar dari air dan berlari lurus
Setelah perkelahian panjang dengan buaya di air, ketika anda dapat kesempatan untuk lolos, segera lah untuk beranjak dari air. Namun demikian, bahaya ternyata tidak sampai di situ saja. Ya, rupanya buaya cukup tangkas saat ada di darat. Oleh sebab itu usahakan anda untuk berlari secepat-cepatnya secara tegak lurus jangan pernah zig-zag seperti saat menghadapai komodo. Itu karena dalam keadaan lurus, buaya akan kesulitan saat mengejar anda.
Ya, itulah beberapa cara jika anda sedang menghadapi serangan buaya. Cara di atas memang terbukti ampuh, namun akan lebih bijak lagi jika anda tidak sama sekali berurusan dengannya, atau dalam kata lain tetap menjaga jarak dengan bintang buas tersebut.