Sinetron merupakan salah satu hiburan yang bisa dibilang fenomenal di tanah air. Mengapa? Sebab meski banyak menuai kritikan, misalnya terlalu dramatis, ceritanya njlimet kaya benang lungset, toh masih lebih banyak pemirsa televisi yang tetap setia menontonnya. Lihat saja sinetron Tukang Bubur Naik Haji yang tembus 2.185 episode, Bajaj Bajuri hingga 1.065 episode, dan Cinta Fitri yang juga mencapai 1.002 episode.
Alih-alih banyak yang menentang sinetron, ibu-ibu dan anak-anak di jam tayang tontonan itu bakal anteng di depan televisi. Tak jarang, kamu pasti merasakan momen rebutan remote TV gara-gara emak kamu yang mau nonton sinetron. Lantas mengapa kira-kira mereka nggak bosen-bosennya sama sinetron yang episodenya sampai ribuan itu? Yuk, kita lihat keistimewaan sinetron di bawah ini
Menggambarkan Permasalahan Sehari-hari yang Mungkin juga Dirasakan Pemirsa
Sinetron hampir selalu menampilkan kisah yang dirasakan banyak orang. Misalnya tentang kehidupan pegawai kantoran dengan segala suka dukanya, cerita anak sekolahan dengan permasalahan cinta monyetnya, duka tukang ojek jadul di tengah maraknya ojek online, atau tukang bubur dengan kesehariannya. Cerita semacam itu tentu tak jauh berbeda dengan keseharian masyarakat. Hal ini yang membuat sisi emosional mereka tersentil dan berujung menyukai tontonan tersebut.
Dimainkan Aktor Aktris Pujaan Masyarakat
Hampir setiap sinetron umumnya dibintangi pemeran utama cantik dan tampan yang disukai penonton. Karena itu, meski belum tahu pasti cerita apa yang disuguhkan sinetron, masyarakat telah terlebih dulu memiliki minat yang besar pada pemain-pemainnya. Dan saat aktor atau aktris favorit mereka tertindas atau bahagia, penonton akan semakin baper dan tak bisa sedikitpun melewatkan ceritanya.
Background Musik Pilihan yang Memperkuat Jalannya Cerita
Dunia sinetron Indonesia terkenal memiliki banyak Music Director yang handal. Maka tak heran penataan background music selalu terdengar dramatis dan sangat menggambarkan suasana yang terjadi dalam adegan. Kadang dibuat lucu, menegangkan, membahagiakan, bahkan menusuk relung hati. Sadar atau tidak pemirsa dibuat mudah terbawa perasaannya dan tanpa sadar merasa sedih atau gembira sebab background music yang dipasang sangat cocok untuk suasana sinetron. Selain itu,biasanya dalam sinetron selalu ada original soundtrack atau lagu pengiring yang baperable.
Cerita Bersambung Saat Sedang Seru-serunya
Hal lain yang membuat pemirsa tidak bisa dengan mudah berpaling dari sinetron adalah kebiasaan penayangan yang dibuat menggantung tiap episodenya. Jadi, kelanjutan cerita yang mengejutkan sengaja ditahan. Hal ini tentunya untuk membuat penonton penasaran dan tidak akan melewatkan episode selanjutnya.
Rentang Waktu Penayangan yang Berdekatan
Kegandrungan masyarakat pada sinetron juga dikarenakan faktor penayangan yang cukup banyak tiap minggunya. Bahkan beberapa sinetron tayang setiap hari. Berbeda dengan acara pencarian bakat yang tayang seminggu sekali. Tentu hal ini membuat penonton tak sempat lupa cerita sebelumnya, juga mereka dibuat betah tetap di channel yang sama setiap harinya.
Cerita Dramatis yang Menyentuh Emosi
Meski dibuat berdasarkan kehidupan sehari-hari, alur cerita sinetron dibuat lebih dramatis untuk menimbulkan ketegangan. Meski kadang menjengkelkan karena terdapat beberapa hal lebay tak masuk akal, tapi kebanyakan orang tetap terbawa perasaan dan tersentuh emosinya. Misalnya saja, dua tokoh pasangan kekasih yang saling mencari dan tak kunjung bertemu. Keduanya malah berpapasan, namun tak saling melihat satu sama lain. Hal macam ini membuat penonton terbawa suasana dan kadang berteriak-teriak seperti ‘hayo tengok kanan’, ‘ituloh sebelahmu’, hingga kesal. Dan kekesalan ini tentu bukti bahwa adegan sinetron terbukti berhasil mengusik naluri dan emosi penonton.
Nah, keenam alasan tersebut membuat banyak orang nggak rela hidup tanpa sinetron. Meski banyak yang bilang sinetron tanah air alay, nggak keren, buktinya banyak ibu-ibu yang masih mewek kalau ngelihat tontonan itu. Kalau kamu sendiri, pernah suka sinetron Indonesia yang mana nih?