Berjalan kaki termasuk salah satu kegiatan yang paling malas dilakukan orang Indonesia. Bukan tanpa sebab sih kenapa kita nggak begitu suka dengan kegiatan ini. Bikin capek dan hal-hal nggak nyaman lainnya di jalanlah yang jadi sebabnya.
Kalau kita lihat, memang banyak sekali hal yang menyebabkan ketidaknyamanan saat berjalan kaki. Motor masuk trotoar salah satunya. Kesel banget kan ketika menemui hal ini? Alih-alih nyaman berjalan di trotoar, yang ada hati ketar-ketir gegara takut diseruduk pemotor edan yang naik wilayah pejalan kaki dengan alasan macet dan sebagainya. Tak hanya itu, masih ada banyak masalah lain soal mendukung aktivitas berjalan kaki yang masih perlu dibenahi.
1. Trotoar yang Rusak
Jalanan yang mulus adalah salah satu faktor yang dapat menunjang kenyamanan dalam berjalan kaki. Kita bisa berjalan dengan nyaman tanpa takut jatuh karena tersandung jalanan yang berlubang. Namun, saat ini kondisi trotoar di Indonesia bisa dibilang mengenaskan. Lubang ada di mana-mana. Nggak jarang lubang ini bikin kita kesandung. Hal tersebut menjadi sebab kita malas berjalan kaki.
2. Tutup Gorong-gorong Rusak yang bikin Trotoar Berlubang
Peletakan gorong-gorong di pinggir jalan juga perlu diperhatikan. Memang bukan asal meletakkan gorong-gorong di pinggir jalan dan bahkan sekaligus atasnya ditutup agar bisa sekaligus berfungsi sebagai trotoar. Namun, perawatan gorong-gorong juga perlu mendapat perhatian yang ekstra demi kenyamanan pejalan kaki.
Masalah yang sering ditemui adalah rusaknya tutup gorong-gorong. Kadang kita menemukan trotoar berlubang lebar karena tutup gorong-gorongnya sudah raib entah ke mana. Bau tak sedap pun menyebar. Belum lagi kalau hujan dan terjadi banjir. Semakin berbahaya untuk pejalan kaki.
3. Polusi Udara yang Tak Tertahankan
Polusi udara saat ini memang sudah tak terhindarkan lagi. Padatnya kendaraan yang berseliweran di jalan raya menjadi penyebabnya. Berjalan kaki pun jadi nggak nyaman. Sedikit-sedikit harus tutup hidung karena banyaknya knalpot yang menyemprotkan asap. Nggak jarang kita dibuat batuk-batuk juga olehnya.
Polusi seperti inilah yang akhirnya membuat kita malas berjalan kaki. Kita jadi was-was kalau sering berjalan kaki bakalan jadi batuk dan sesak napas. Karena itulah, volume kendaraan yang ada di jalan raya perlu diatur lagi.
4. Peletakan Tiang Listrik di Trotoar
Tiang listrik yang menjulang tinggi membuat kita nggak nyaman saat berjalan kaki di trotoar. Berjalan di sana seperti bermain menghindari rintangan yang jadinya melelahkan. Kalau bermain halang rintangan di acara outbond sih seru ya, tapi ini nggak banget.
Peletakan tiang dan gardu listrik ini perlu diperbaiki lagi. Terkadang di beberapa trotoar masih banyak kita temui tiang listrik yang diletakkan di tengah, sehingga menghalangi pejalan kaki. Penempatan tiang listrik lebih baik berada di pinggir atau sekalian nggak di sekitaran area pejalan kaki.
5. Sampah Menumpuk di Pinggir Trotoar
Sudah rahasia umum kalau orang Indonesia masih suka buang sampah sembarangan. Kebiasaan buruk ini juga dilakukan di pinggir jalan, bahkan saat berada di dalam kendaraan. Sering kita jumpai pengendara mobil mewah, tapi tiba-tiba dari jendela mengeluarkan seabrek sampah yang pada akhirnya berkumpul di pinggir trotoar.
Kebiasaan ini perlu dibenahi. Susah memang kalau nggak dari diri sendiri. Sebenarnya di pinggir trotoar juga sudah tersedia tempat sampah yang bisa digunakan. Namun, orang Indonesia sepertinya masih butuh pedoman untuk menggunakannya.
Sebuah jurnal Nature menunjukkan sebuah fakta yang mengagetkan kalau orang Indonesia termasuk dalam kategori paling malas jalan kaki sedunia. Nggak heran kalau melihat hal-hal sepele yang masih amburadul seperti di atas. Jika tetap seperti itu, bukan nggak mungkin Indonesia akan menyandang predikat bangsa paling malas jalan kaki sedunia untuk selamanya. Mudah-mudahan banyak yang menyadari hal ini dan segera melakukan pembenahan-pembenahan yang diperlukan.