Halo pembaca setia Boombastis, kali ini kembali kita akan membahas soal dunia persinetronan tanah air. Topiknya gak jauh dari sinetron jadul, tapi mari kita persempit ruang lingkupnya menjadi sinetron jadul bergenre horor atau hantu. Kamu mungkin sudah jengah dengan sinetron sekarang. Bukan karena soal kekakuan akting para pemainnya atau minimnya pesan moral yang dikandungnya. Tapi, sinetron zaman sekarang tuh terlalu monoton karena topiknya melulu soal cinta-cintaan. Lain halnya dengan sinetron zaman dulu, yang genrenya begitu berwarna. Salah satu yang paling digemari adalah sinetron hantu/horor.
Menyaksikan sinetron horor/hantu itu punya keunikan tersendiri. Ada semacam perasaan was-was dan ngeri ketika menunggu momen kehadiran si hantu, mengintip apa yang sedang terjadi lewat celah jari-jemari kita karena tak kuasa menyaksikan secara penuh, tapi di situlah keseruan menonton sinetron bergenre tersebut. Belum lagi kita secara tidak langsung akan mengasah kemampuan memori kita, karena di kelas pada keesokan harinya, kita akan saling berlomba untuk menceritakan kembali keseruan sinetron yang telah kita saksikan itu. Jadi, mana aja sih sinetron hantu/horor yang paling nyeremin?
1. Di Sini Ada Setan – Sinetron horor yang paling seru buat diceritain ulang di kelas
Film ini berkisah tentang sekumpulan remaja yang senantiasa menemui hal-hal mistis di sepanjang perjalanan mereka. Di sekolah, di tempat wisata, hingga tentunya rumah gedongan yang entah kenapa selalu saja digentayangi oleh arwah penasaran. Episode awalnya sendiri mengisahkan seorang gadis berusia 15 tahun yang belakangan baru menyadari bahwa dirinya menyimpan kemampuan indera keenam sehingga dapat melihat makhluk-makhluk tak kasat mata. Tak cuma horor sih, di sini juga diselipkan berbagai adegan kocak dan romantis antara para pemainnya.
Kalau dipikir-pikir, selama tayangan ini mengudara (tahun 2003 – 2005) penulis masih belum beranjak dari bangku SD. Penulis juga masih ingat betul dengan wajah-wajah Thomas Nawilis, Rionaldo Stockhorst, Nagita Slavina, hingga Arifin Putera ketika masih culun-culunnya. Kalau sekarang sih, mereka semua udah pada kece dan sukses, iya gak? Tapi, ah, boro-boro nonton seepisode penuh. Dengerin lagu pembukanya aja, yang judulnya Antara Ada dan Tiada dari Utopia, penulis udah keburu ngacir ke ke kamar tidur soalnya merinding denger musik mencekam dan lirik getir yang disuarakan Via (vokalisnya) yang gak pernah gagal bikin bulu kuduk merinding.