Belakangan ini nama Dataran Tinggi Dieng nampaknya sedang menjadi buah bibir di kalangan masyarakat. Namun bukan lagi tentang keindahan alamnya, melainkan mengenai tragedi letusan salah satu kawah cantik di sana. Dataran Tinggi Dieng memang selama ini menjadi salah satu lokasi favorit kunjungan wisatawan di daerah Jawa Tengah. Dan sepertinya peristiwa letusan kawah tersebut tidak serta merta membuatnya hilang pamor.
Banyak orang bilang bahwa lokasi ini menyimpan berbagai macam keunikan serta kisah-kisah bersejarah yang unik untuk dipelajari. Maka dari itu, mengunjungi Dataran Tinggi Tinggi Dieng sama halnya dengan wisata all in. Karena di sana kita bisa mempelajari budaya, alam, sejarah, dan lainnya. Dan berikut ini ada lima fakta tentang tempat yang konon menjadi rumah bagi titisan dewa yang membuatnya pantas dikunjungi.
Salju di negara tropis
Dieng bisa jadi salah satu alternatif untuk kalian yang ingin melihat salju. Dibandingkan harus menempuh perjalanan jauh menuju puncak Jaya Wijaya ataupun ke Eropa, Dataran Tinggi Dieng juga punya saljunya sendiri. Inilah yang menjadi salah satu keunikan Dieng, karena letaknya yang dikelilingi oleh bukit dan gunung sehingga membentuk suatu cekungan.
Maka tak heran jika suhu udara di sini pada malam hari akan sangat dingin bahkan mencapai minus 0 derajat celcius. Salju yang disebut dengan istilah Bun Pas atau embun racun oleh masyarakat ini bisa ditemukan dengan mudah di rerumputan saat bulan Juli sampai September. Ajaib memang mengetahui bahwa di negara tropis dan tepatnya di Jawa, kita juga bisa menemukan salju.
Anak Bajang titisan para dewa
Dieng juga menjadi satu-satunya daerah di mana kita bisa bertemu dengan anak rambut gimbal. Bocah gimbal atau yang biasa disebut dengan anak bajang ini konon merupakan titipan dari Kyai Kolo Dete. Kyai tersebut merupakan seorang punggawa Kerajaan Mataram. Masyarakat setempat meyakini bahwa anak rambut gimbal itu erat kaitannya dengan kesejahteraan mereka.
Warga percaya bahwa semakin banyak anak bajang yang lahir, maka semakin sejahteralah kehidupan mereka. Perlu diketahui juga bahwa rambut gimbal anak-anak ini tumbuh dengan sendirinya secara alami tanpa dibuat-buat layaknya anak-anak reggae masa kini.
Rumah bagi gingseng asli nusantara
Selain satu-satunya wilayah bersalju di Jawa dan rumah bagi para anak rambut gimbal, Dieng juga memiliki satu tanaman khas bernama Purwaceng. Banyak orang yang berkata bahwa purwaceng ini merupakan gingseng asli nusantara dan memang hanya tumbuh di Dieng.
Selain bentuknya yang menyerupai gingseng, rasa dan khasiatnya pun sudah membuat banyak orang ketagihan untuk mencoba. Perpaduan rasa yang pedas serta hangat dari purwaceng dipercaya sangat baik untuk meningkatkan stamina pria, melancarkan peredaran darah, dan beragam manfaat lainnya. Belum diketahui juga mengapa si purwaceng hanya bisa tumbuh di tempat yang satu ini.
Terdapat kawah tempat Gatot Kaca direndam
Seperti yang kita tahu bahwa Dieng juga memiliki puluhan kawah tempat wisatawan bertandang. Salah satunya yang fenomenal adalah kawah candradimuka. Kawah vulkanik ini disebut-sebut sebagai tempat Gatot Kaca direndam saat usianya masih bayi. Menurut kepercayaan dulunya sang otot kawat tulang besi direndam terus menerus di kawah ini sampai memiliki kesaktian. Dan ternyata sang bayi malah menjadi semakin kuat setelah direndam padahal kawah tersebut sangat panas.
Bisa dibayangkan jika kita orang biasa yang mencoba berendam di kawah tersebut, bukannya makin kuat malah bisa-bisa melepuh kulit kita. Hampir semua kawah di Dieng juga memiliki kisah-kisah serupa yang patut untuk diketahui.
Panorama lima gunung dari Puncak Prau
Setelah puas mempelajari aneka budaya dan sejarah yang ada di Dataran Tinggi Dieng, kalian juga bisa mencoba tantangan dengan mendaki Gunung Prau. Bukan Dieng namanya kalau di atas gunungnya akan terkesan biasa saja. Pasalnya dari puncak gunung dengan ketinggian 2590 mdpl ini kalian bisa menyaksikan indahnya panorama gunung-gunung lainnya.
Mulai dari Gunung Merapi, Merbabu, Lawu, Sindoro, dan pastinya Sumbing. Inilah yang kemudian membuat Gunung Prau seakan menjadi pelengkap uniknya Dataran Tinggi Dieng.
Tidak salah kemudian bila Dataran Tinggi Dieng disebut-sebut sebagai tempat titisan para dewa. Di sana kita bisa bertemu dengan anak-anak berambut gimbal pembawa kesejahteraan, menikmati dinginnya salju di musim kemarau, merasakan hangatnya gingseng nusantara, mempelajari berbagai kisah dewa dewi di kawah, sampai melihat panorama langsung lima gunung yang berbeda. Cuma Dieng yang memiliki semua itu!