Bekerja menjadi sopir, mungkin jarang dipandang oleh sebagian masyarakat. Gaji minim namun kerja mesti super keras, menjadi alasan mengapa banyak orang ogah menekuni profesi ini. Namun setelah melihat gaji sopir yang satu ini, dijamin kamu bakal tertenggun melihat nominalnnya.
Ya, jarang diketahui ternyata menjadi seorang sopir Transjakarta gajinya ternyata lumayan fantastis loh. Bahkan bisa bersaing dengan pendapatan para pegawai-pegawai kantoran. Belum lagi mereka masih punya pendapatan tambahan, dijamin minder deh dibuatnya. Jadi seperti apa lengkapnya mengenai sopir bergaji setara seorang manager ini? Simak ulasan berikut.
Gaji yang tidak kalah dengan pegawai negeri
Mungkin profesi sopir sering dianggap remeh oleh kebanyakan orang, namun kalau yang satu ini dijamin bikin kamu menelan ludah. Pasalnya para sopir yang satu ini digaji bisa mencapai Rp 9 juta per bulan loh. Bahkan akhir tahun yang lalu ada rencana dari pemerintah menaikkan hingga Rp 15 juta per bulan. Kalau seperti itu sih, gaji manager kalah dengan mereka. Memang itulah patokan gaji yang diberikan pada para sopir bus Transjakarta, jangan iri pasalnya pengorbanan dan perjuangan mereka memang sebanding dengan hal tersebut.
Tiga kali dari upah minimum provinsi
Ternyata dibalik nominal yang lumayan fantastis dari gaji para sopir bus Transjakarta ini karena mereka dibayar tiga kali dari UMP. Bayangkan saja jika sekarang UMP yang ada di Jakarta sekarang adalah Rp. 3,1 juta, maka para sopir bus ini digaji dengan nominal Rp. 9,3 juta per bulannya. Itu untuk yang gandeng, sedangkan yang tunggal digaji dua kali dari UMP. Sebuah angka yang lumayan besar bukan untuk profesi yang satu ini. Belum lagi kalau ternyata ada lembur, maka makin bertambah lagi pendapatan dari para pengemudi bus Transjakarta yang satu ini. Bisa dibilang hal ini setimpal dengan apa yang dilakukan.
Cuma modal nekat, mending pulang saja
Karena digaji dengan nominal yang luar biasa, jadi bukan sembarangan dalam merekrut para sopir Trasnsjakarta ini. Hanya ada 6000 posisi yang disediakan dan itu pun mesti melewati seleksi yang lumayan ketat. Awalnya semua pelamar mesti lulus seleksi dokumen, mereka harus berpendidikan minimal lulus SMA. Setelah itu para sopir ini juga harus lulus dalam seleksi mengemudi di lapangan. Tidak asal sembarangan orang yang bisa lulus di tes ini, pasalnya hanya mereka yang memiliki skill yang mumpuni untuk bisa masuk, alias sangat ketat. Jangan harap modal SIM atau ijazah saja bisa dengan mudah direkrut jadi sopir Transjakarta.
Tenaga diperas buat bekerja
Menjadi seorang sopir pastinya butuh kemampuan fisik yang mesti bagus. Pasalnya mereka mesti terjaga seharian lamanya. Belum lagi kalau ada shift malam, mata mesti kuat jika harus begadang. Para sopir bus ini dituntut untuk bekerja mulai 8 hingga 11 jam. Belum lagi kalau ternyata mereka dapat tugas lembur, pastinya makin lama waktu kerjanya. Kalau dipikir-pikir memang sih bayaran besar sesuai dengan seleksi ketat yang dilalui dan pekerjaan yang bisa dibilang keras itu.
Mesti serba sabar
Meskipun begitu, para pengemudi bus Transjakarta ini juga mesti super hati-hati saat berkendara. Karena kalau kedapatan ada komplain atau pelanggaran lalu lintas, gaji mereka akan terpotong banyak. Mulai dari Rp 1 juta hingga Rp 4 juta bisa melayang hanya karena kesalahan sepele. Belum lagi kadang ada kendala dari perusahaan, mulai gaji yang belum turun-turunlah, pelanggaran tanpa alasan yang tiba-tiba ada lah, hingga kasus pemotongan gaji tanpa alasan yang kadang dilakukan beberapa oknum. Oleh sebab itu mesti sabar jika ingin menekuni profesi yang satu ini.
Memang profesi ini sering kita anggap remeh ternyata penghasilannya bisa sangat menguntungkan. Tapi hal itu memang terbayar sih mengingat pengorbanan dan perjuangannya. Ini menjadi pelajaran buat diri kita, untuk tidak dengan mudah merendahkan profesi orang lain. Siapa tahu gaji mereka lebih tinggi ketimbang kamu. Malu kan jadinya.