Di dunia ini, semua orang tentu ingin merasakan menikah dan jadi pengantin. Momen sakral tersebut bahkan diklaim sebagai saat paling bahagia yang dirasakan oleh manusia. Oleh sebab itu, untuk menyelenggarakan pernikahan begitu banyak yang perlu disiapkan. Dimulai dari tata rias, gaun hingga dokumentasi. Sebagian orang bahkan membutuhkan waktu berbulan-bulan hingga tahunan untuk mendapatkan pernikahan dambaan.
Keinginan untuk menikah juga dirasakan oleh perempuan bernama Chen Bo Yu. Namun sayangnya, gadis cantik asal Taiwan ini merasa jika dia tidak akan sempat menunggu jodohnya datang. Meski demikian, dia tak ingin mimpinya menjadi pengantin dengan gaun princess lenyap begitu saja. Ia pun melakukan beberapa ritual yang membuat banyak orang terharu.
Melakukan pre-wedding seorang diri
Umumnya sesi pemotretan pre-wedding memang dilakukan berdua dengan pasangan. Namun, apa yang dilakukan wanita 28 tahun ini memang sedikit berbeda. Dia memutuskan untuk melakukan pemotretan seorang diri. Wajah dan rambutnya dirias begitu cantik layaknya pengantin, Chen Bo Yu bahkan mengenakan gaun pengantin seperti putri kerajaan.
Ia juga menyewa jasa fotografer andal untuk menggarap proyek dokumentasi pre-wedding-nya. Baginya, menjadi pengantin dengan gaun ala putri kerajaan adalah mimpinya sejak kecil. Chen ingin mewujudkan mimpinya, meskipun tanpa pendamping.
Alasan di balik pre-wedding seorang diri
Manusia memang tak pernah tahu kapan akan meninggal. Namun, sebagian orang mungkin bisa memprediksi jika usia mereka sudah tak lama lagi. Seperti orang-orang yang didiagnosis menderita suatu penyakit. Hal tersebut juga terjadi pada Chen Bo Yu, pada tahun 2015 lalu dokter menyatakan bahwa ia menderita kanker payudara. Setelah diagnosa tersebut, Chen merasa jika dia tidak memiliki banyak waktu untuk sekadar menunggu jodohnya.
Ia merasa lebih baik segera mewujudkan mimpi-mimpinya, salah satunya mengenakan gaun pengantin dan melakukan sesi pemotretan. Chen merasa begitu bahagia karena niat untuk melakukan pre-wedding ala dongeng di Yangming Mountain, Taiwan, mendapat dukungan penuh dari keluarga.
Pemotretan tersebut juga sebagai ajang kampanye sosial untuk melawan kanker payudara
Chen Bo Yu sepenuhnya sadar jika ia bukan satu-satunya orang yang menderita kanker payudara. Ada jutaan wanita lain yang juga menderita penyakit yang sama. Melalui sesi pemotretan yang dilakukan seorang diri tersebut, Chen ingin membuat para wanita lebih sadar bahaya kanker payudara yang telah merenggut banyak jiwa.
Mungkin sebagian besar wanita yang didiagnosa mengidap kanker akan mengalami depresi, namun Chen justru fokus pada apa yang ingin dia lakukan sebelum meninggal. Ia juga berharap jika penderita kanker yang lain memiliki pemikiran yang sama, sehingga mereka tidak akan menyia-nyiakan usianya untuk bersedih.
Tak hanya pre-wedding, Chen Bo Yu juga ingin melakukan perjalanan bulan madu ke Bali
Sebagian besar pasangan di penjuru dunia memang membidik Bali sebagai obyek wisata bulan madu. Keindahan pemandangan di pulau dewata membuat orang merasa bak berada di surga. Keindahan pulau tersebut pula yang ingin dinikmati oleh Chen.
Meskipun dia belum memiliki pendamping, namun ia sangat ingin pergi berbulan madu ke Bali ditemani oleh sang ibu. Sebab, ibunya adalah sosok yang selama ini paling ia sayang. Yang ingin ia jadikan teman untuk melewati hari-hari terkahirnya.
Kisah Chen Bo Yu setidaknya bisa menginspirasi kita, bahwa apapun yang terjadi tidak menjadi alasan untuk tidak bahagia. Karena sejatinya, begitu banyak hal indah pada hidup ini. Sudut pandang kita yang menentukan apa kita bisa menikmati keindahan tersebut atau tidak.