Karawang Barat ambruk dan mencederai 3 siswa dan 1 siswi. Lima gedung yang ambruk ni diduga karena atap kerangka baja ringan tidak kuat menahan beban. Peristiwa ini membuat pihak sekolah merasa heran, pasalnya gedung ini baru dibangun pada akhir tahun 2012 lalu, dengan sumber dana dari bantuan Provinsi Jabar. Kepala SMKN 1 Karawang, Agus Rukmawan menjelaskan bahwa ruang kelas yang ambruk tersebut adalah bangunan yang baru selesai dibangun pada tahun 2013.
“Total ruang kelas yang dibangun saat program bantuan itu sebanyak enam lokal. Tapi yang rubuh hanya lima lokal,” ujarnya.
Kejadian ini terjadi ketika para siswa baru saja masuk kelas dan memulai pelajaran. Atap yang ambruk menimpa 4 siswa dan seorang guru. Para korban menderita luka di bagian tangan dan kepala.
Selain atap yang ambruk, dinding gedung banyak yang terbelah. Hal ini diperkirakan karena buruknya konstruksi bangunan. Pihak sekolah berencana untuk meminta ganti rugi kepada pihak pelaksana pembangunan gedung sekolah tersebut.
Akibat kejadian ini, kegiatan belajar mengajar di SMK Negeri 1 menjadi terganggu, siswa kelas 10, kelas 11 dan 12 terpaksa diliburkan. Kini, pihak kepolisian sedang melakukan penyelidikan dan memburu pelaksana pembangunan gedung SMK Negeri 1 Karawang.