Belakangan ini sepertinya sedang banyak sekali berita tentang pernikahan berbeda negara antara orang Indonesia dan luar negeri. Yang mana hal tersebut membuktikan bahwa warga kita tidak kalah keren dibanding mereka di negara-negara asing yang sering kita elu-elukan. Mungkin yang baru-baru ini heboh adalah tentang pernikahan pemuda asal Batang dengan perempuan cantik dari Italia. Tapi setelah pernikahan tersebut, jauh di Sulawesi sana juga ada kabar perkawinan tak kalah menghebohkan.
Pasalnya di sebuah desa bernama Bojo, Kecamatan Mallusetasi, Kabupaten Barru ada seorang pemuda yang berhasil memikat wanita asal Swedia. Pemuda bernama Syahrizal Mansyur itu dikabarkan sudah cukup lama menjalin cinta dengan Sofia Yvone Tedestam hingga akhirnya berhasil mengikatnya dalam tali pernikahan.
Usia Rizal ternyata lebih muda dibanding Sofia
Cerita mengenai kisah cinta Rizal dan Sofia memang terdengar sangat seru. Pasalnya pasangan ini sebelumnya bertemu karena sama-sama bekerja di bidang diving atau selam di salah satu kawasan wisata Sulawesi. Sofia sendiri selama ini berprofesi sebagai instruktur selam sedangkan Rizal adalah seorang divemaster. Divemaster sendiri merupakan level awal bagi seorang penyelam profesional yang juga bisa didefinisikan sebagai asisten si instruktur selam.
Menurut kabar, karena sudah lama berdomisli di Makassar, Sofia sudah fasih dalam berbahasa Indonesia. Oleh karena itu sepertinya bukan lagi masalah bagi Sofia untuk berkomunikasi dengan keluarga pujaan hatinya. Hubungan keduanya selama ini juga tampak adem ayem meskipun usia Rizal ternyata terlampau lebih muda dibanding Sofia. Rizal saat ini berusia 32 tahun sedangkan Sofia sudah memasuki umur 36 tahun. Dan tentu saja perbedaan itu tidak begitu dirasa signifikan untuk keduanya selama bisa menjalani hubungan dengan baik.
Keseriusan Rizal terbukti saat dia berangkat ke Swedia
Bagi seorang Syahrizal, ternyata Sofia bukanlah pacar bule pertamanya. Sebelum menjalin kasih dengan si cantik dari Swedia ini Rizal terlebih dahulu berhubungan dengan perempuan asal Kanada. Pacar Kanada Rizal sebelumnya sebenarnya adalah seorang pegawai bank, namun ternyata takdir berkata lain hingga hubungan keduanya kandas. Meski demikian, Rizal masih tetap beruntung bisa mendapatkan hati Sofia.
Sofia sendiri sempat beberapa kali berkunjung ke rumah Rizal dan bertemu sang orang tua. Memang dasar jodoh ya, meski saat itu mereka belum berpacaran ternyata orang tua Rizal sudah dibuat suka oleh pribadi Sofia. Setelah kedua sejoli ini merasa cocok Rizal juga tak tanggung-tanggung berkorban demi cintanya untuk langsung terbang menuju Swedia dan menemui orang tua Sofia. Pucuk dicinta ulampun tiba, lamaran Rizal di sana disambut baik oleh calon mertuanya.
Pernikahan digelar sederhana dengan banyak tamu bule
Meskipun menikahi wanita berkebangsaan asing, namun acara mereka terkesan sangat sederhana dan syarat akan tradisi. Rizal dan Sofia menyelenggarakan rangkaian acara pernikahan mereka di sebuah rumah makan di daerah Sulawesi Selatan. Dalam pernikahan tersebut kedua mempelai tampak berbahagia dengan balutan busana khas Sulawesi. Selain dihadiri keluarga dan kawan dari mempelai pria, juga nampak banyak sekali bule hadir di sana.
Yang tak lain merupakan kerabat serta keluarga mempelai wanita. Bahkan ayah dan ibu Sofia juga nampak hadir serta menyambut tamu. Senang sekali rasanya saat melihat orang tua Sofia ikut mengenakan baju bodo serta jas tutup khas Bugis Makassar pada hari itu. Yang pasti dalam acara ini kita bisa merasakan bagaimana pemuda dan pemudi dua negara berbeda bisa berbaur dalam suasana sakral nan membahagiakan.
Mas kawin pernikahan sangat sederhana
Mungkin beberapa dari kalian masih ingat ya terkait besarnya nominal mas kawin dalam beberapa pernikahan di Sulawesi. Namun ternyata hal ini berbanding terbalik dengan pernikahan Rizal. Meskipun calon pengantinnya adalah seorang perempuan berkewarganegaraan asing ternyata mas kawin yang diberikan terbilang sangat sederhana. Sofia sendiri tidak membebani pasangannya dengan uang tunai, itulah mengapa Rizal memberinya seperangkat alat salat.
Ternyata sebelum resmi menikahi Rizal, perempuan ini sudah memutuskan untuk menjadi seorang mualaf. Selain itu keluarga Sofia bisa dibilang bahagia dengan pilihan sang anak. Hal itu terbukti dengan hadirnya mereka bahkan di beberapa hari sebelum pernikahan berlangsung. Rombongan dari Swedia itu menginap di salah satu kediaman keluarga Rizal di Kampung Lojie.
Pernikahan Rizal dan Sofia ini lagi-lagi membuktikan bahwa ternyata banyak wanita bule terpikat dengan pria Indonesia. Nah dari sini masak sih kita sebagai perempuan Indonesia masih getol lirik-lirik bule-bule ganteng, padahal yang ada di sekitar juga nggak kalah keren lho. Pernikahan mereka juga mampu memperlihatkan bahwa sebuah niat tulus dan ikatan suci tidak melulu erat kaitannya dengan seserahan atau nominal mahar yang tinggi. Kalau sederhana saja bisa membahagiakan, kenapa harus berlebihan?