Kita dan Malaysia dikatakan serumpun bukan tanpa alasan. Ya, selain jarak kita dan mereka yang begitu dekat, Indonesia dan Malaysia memiliki kebudayaan yang mirip satu sama lain. Kamu mungkin bertanya-tanya kenapa bisa sama seperti ini. Dan jawabannya tentu adalah pengaruh Indonesia yang begitu kuat terhadap si negeri Jiran.
Ya, sejarah mencatat kalau ada beberapa suku dari Indonesia yang istilahnya menyumbangkan budayanya kepada Malaysia. Bukan menjual, tapi menularkan. Hal ini bisa terjadi karena beberapa suku ini tinggal di Malaysia karena satu dan lain hal. Lalu seiring berjalannya waktu, kemudian kebudayaan yang dibawa berkembang hingga jadi corak Malaysia sekarang. Lalu, suku-suku Indonesia mana saja yang berjasa menyumbangkan tradisi dan budayanya? Ketahui lewat ulasan berikut.
Suku Bugis, sang teman baik Malaysia di masa lalu
Ternyata salah satu suku asli Indonesia ini mempunyai hubungan dekat dengan Malaysia. Bukan hal yang aneh mengingat banyak orang keturunan bugis yang menetap di negara tetangga itu. Dan kalau berkaca pada masa lalu, ternyata hubungan antara orang Bugis dan Malaysia sudah terjalin sejak dulu, tepatnya saat kesultanan Malaka membantu kesultanan Johor.
Selanjutnya kesultanan Johor juga sering melakukan singgah ke kesultanan Malaka. Berdasarkan hubungan saling mengunjungi itulah terjadi perkawinan antar kedua etnis. Dari sini kemudian budaya Bugis akhirnya jadi cukup kental di sana. Tak hanya budaya sih, banyak juga orang-orang Malaysia yang merupakan keturunan Bugis. Salah satunya adalah Najib Razak sang perdana menteri negeri Jiran.
Suku Jawa yang telah ada sejak dulu
Begitu pula dengan suku Jawa, negeri Jiran itu ternyata juga memiliki hubungan sejak dulu, tepatnya saat masih berdirinya kesultanan Demak. Pati Unus sang adik sultan Demak waktu itu sering membantu orang Melayu untuk ikut mengalahkan Portugis. Sejak saat itu terjadi hubungan antara kedua belah pihak, terutama masalah perdagangan. Selanjutnya pada masa penjajahan, banyak orang Jawa yang dikirim ke perkebunan di Malaysia untuk bekerja.
Mulai saat itu sudah banyak etnis Jawa yang memilih menetap di sana, bahkan mereka membuat kampungnya sendiri. Akhirnya suku Jawa melayu diakui sebagai salah satu etnis di Malaysia. Oleh sebab itu beberapa kebudayaan di kedua etnis itu sangat mirip misal kuda lumping di Indonesia dan kuda kepang di Malaysia.
Hubungan erat suku Minangkabau dan Malaysia
Memang sudah sangat jelas jika Minang dan Malaysia itu berhubungan, apalagi melihat daerah keduanya yang seolah tinggal seberang saja. Hubungan ini sudah ada sejak zaman dahulu, lebih tepatnya saat Minang dan Malaysia masih menjadi salah satu daerah dari Negeri Sembilan (kerajaan Minang dulu). Uniknya sampai saat ini gelar khas asal raja Minang masih dipakai di Malaysia.
Bahkan masih banyak etnis Malaysia yang masih menerapkan adat Perpatih yang merupakan adat asli Minangkabau. Salah satu keturunan Minang yang tersohor di Malaysia adalah Tuanku Abdul Rahman, salah seorang pemimpin negara terkenal di Malaysia.
Etnis Aceh yang masih banyak di Malaysia
Serupa dengan Minang, karena kedekatan dua wilayah, Aceh juga ikut menyumbang beberapa kebudayaan di Malaysia. Hal ini dibuktikan dengan masih banyaknya orang yang berbahasa Aceh di Malaysia.
Tak hanya bahasa, adat bahkan kuliner keduanya juga masih sangat berhubungan. Salah satu contohnya adalah teh tarik yang ada di Aceh maupun Malaysia. Kemiripan budaya ini adalah bukan hal aneh karena pada zaman dahulu untuk melawan penjajah, beberapa kerajaan islam saling bergotong royong mengusir mereka, termasuk Aceh.
Kenyataannya budaya yang ada di Malaysia memang percampuran banyak budaya. Tidak hanya dari etnis Indonesia, bahkan Bangladesh dan India juga ada di sana. Namun kita patut bangga, karena budaya kita ternyata sangat kaya hingga menginspirasi tetangga sebelah.