Penembakan pesawat komersil atau pesawat penumpang bukan hanya menimpa Malaysia Airlines. Sejarah mencatat setidaknya telah terjadi 6 kali insiden serupa di masa lalu, meski masing-masing punya alasan yang kuat untuk melakukan penembakan
Jika benar Rusia yang menembak jatuh pesawat MH17 maka Rusia (Uni Sovie dulunya) akan tercatat oleh sejarah telah dua kali menembak jatuh pesawat komersil.(Baca Juga:Melihat 5 Gerbang Neraka dan Akhirat dari Bumi)
Simak ulasan berikut untuk mengetahui maskapai mana saja yang menjadi korban penembakan:
Pada bulan juli tahun 1955 sebuah pesawat penumpang dari Wina bertolak menuju Tel Aviv kesasar ke wilayah udara Bulgaria. Pesawat tersebut dicegat oleh dua pejuang Bulgaria yang menembak jatuh pesawat tersebut. Pesawat meledak di udara, menewaskan semua penumpan yang total berjumlah 58 orang.
Pada tahun 1973, sebuah pesawat penumpang menuju Kairo yang bertolak dari kota Tripoli, Libya tersesat karena cuaca buruk akibat dari badai pasir dan peralatan pesawat rusak dan pesawat terbang ke wilayah udara Israel.
Pemerintah Israel mengirim dua jet tempur jenis phantom untuk mendekati pesawat. Menurut laporan israel mengira pesawat itu adalah MIG Mesir.
(Baca Juga:6 Kebiasaan Ini Bisa Membuat Kamu Tambah Pintar)
Serangan rudal israel menyebabkan pesawat jatuh ke bukit-bukit gurun Sinai. Hanya lima dari 113 orang di dalamnya yang selamat.
Pada tanggal 27 Juni 1980, sebuah pesawat penumpang beranjak dari Bologna menuju Palermo, di Sisilia, tapi tidak pernah sampai ke tujuan. Puing-puing pesawat ditemukan di Laut Tyrrhenian.
Tidak ada satupun penumpang dan awak pesawat yang selamat dari kejadian tersebut, total 81 penumpang tewas menumpang.
(Baca Juga: 5 Kecelakaan Pesawat Paling Mematikan Sepanjang Masa)
Sampai sekarang penyebab Kecelakaan pesawat masih kontroversi dan perdebatan. Kesimpulan awal dari para pakar penerbangan adalah akibat ledakan bom yang dilakukan teroris di pesawat, tapi penyelidikan selanjutnya menyimpulkan pesawat itu kemungkinan tertangkap di tengah-tengah pertempuran udara antara jet tempur NATO dan MIGs Libya.
Kontroversi kembali terjadi karena penyelidikan atas jatuhnya pesawat sengaja dikaburkan agen intelegen Italia. Tapi, dugaan paling kuat tetap mengarah pada jatuh akibat tertembak.
Pada 1 September 1983, KAL 007, terbang dari New York ke Seoul dengan transit di Anchorage, berbelok dari jalur penerbangan biasanya melewati wilayah Soviet.
Dua jet tempur Soviet mencegat pesawat dan memerintahkan untuk mengubah haluan, tapi pilot pesawat dilaporkan tidak menanggapinya.
Tak lama setelah peringatan tersebut, sebuah rudal ditembakkan salah satu jet tempur soviet dan membuat jatuh pesawat ke ke Laut Jepang. Total 269 orang di dalamnya tewas, termasuk 61 warga Amerika.
Insiden itu meningkatkan Perang Dingin antara soviet(Rusia sekarang) dengan Amerika.Pemerintah Amerika Serikat geram atas serangan tersebut dan mengutuknya sebagai tindakan “pembantaian”. Dilain pihak, Soviet menuduh AS melakukan provokasi yang disengaja.
Angkatan laut Amerika saat itu mengira pesawat penumpang tersebut adalah pesawat tempur irang karena terbang dengan bergerak lambat, pada akhirnya marinir Amerika meluncurkan rudal untuk menembak jatuh pesawat Iran Airlines dengan nomor penerbangan 655 tersebut.
Total 290 penumpang tewas dalam tragedi tersebut. Akibat kejadian ini, hampir seluruh dunia mengutuk langkah yang diambil Amerika Serikat dan makin menumpuk pandangan negatif iran terhadap Amerika Serikat.
Amerika Serikat tidak pernah secara resmi meminta maaf atas serangan tersebut. Bahkan presiden Ronald Reagan membela aksi marinirnya yang menembak jatuh pesawat Iran Airlines itu, membebaskan kapal perang AS untuk beroperasi dan justru menyalahkan Iran. Selengkapnya baca disini.
Kejadian yang terakhir ini belum lama terjadi, karena masih hitungan hari. Pesawat penumpang dari maskapai penerbangan Malaysia Airline dengan kode penerbangan MH17 ditembak jatuh dan tidak meninggalkan korban selamat satupun.
Petikan penjelasan oleh Malaysia Airlines terkait insiden ini “Malaysia Airlines kehilangan kontak dengan MH17 yang terbang dari Amsterdam, Belanda,” tulis Malaysia Airlines dalam akun twitter resmi mereka, Kamis (17/7/2014) .
Pihak Malaysia Airlines mengabarkan melalui twitter “Posisi terakhir yang diketahui berada di wilayah udara Ukraina,”. Dengan demikian berarti belum jelas siapa pelakunya. Bisa saja militer Ukraina ataupun separatis pro Rusia yang berada diwilayah Ukraina.
[Baca Juga: Mengenal Lebih jauh! Musa, Bocah Lima Tahun Yang Hafal 29 Juz Al-Quran]
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…