Jika mendengar kata atheis, biasanya yang muncul di kepala pertama kali adalah orang-orang yang tidak beragama. Karena tidak beragama, mereka dianggap sebagai seseorang yang tidak akan peduli dengan orang lain dan hidup dijalani dengan semaunya sendiri tanpa aturan.
Tentu saja hal tersebut tidak sepenuhnya benar. Meskipun tidak percaya atau tidak menyembah Tuhan, kenyataannya beberapa orang atheis sebenarnya juga baik hati dan memiliki kepedulian sosial yang tinggi. Saking tingginya kepedulian sosial orang-orang tersebut, mereka bahkan rela menyumbangkan sebagian besar hartanya.
1. Mark Zuckerberg
Siapa tidak kenal dengan Mark Zuckerberg. Namanya mulai banyak dikenal sebagai pendiri media sosial Facebook. Tapi tidak hanya itu saja, ia juga dikenal sebagai seorang philantropist atau seseorang yang dermawan karena sering memberikan sumbangan.
![Mark Zuckerberg [Image Source]](https://boombastis.sgp1.digitaloceanspaces.com/wp-content/uploads/2015/12/Mark-Zuckerberg.jpg)
Selanjutnya pada 19 Desember 2013, ia kembali membuat donasi sebesar 990 juta dollar dari saham Facebooknya ke Silicon Valley Community Foundation. Pada Oktober 2014, ia dan istrinya, Prisilla Chan mendonasikan 25 juta dollar untuk melawan penyakit ebola di Afrika.
![Mark Zuckerberg dan Priscilla Chan, pasangan milyader yang sederhana [Image Source]](https://boombastis.sgp1.digitaloceanspaces.com/wp-content/uploads/2015/12/Mark-Zuckerberg-dan-Priscilla-Chan-pasangan-milyader-yang-sederhana.jpg)
2. Bill Gates
Bill Gates dikenal sebagai pendiri Microsoft yang menjadi perusahaan software PC terbesar di dunia. Dengan kekayaan yang ia miliki, Bill Gates ternyata juga merupakan sosok yang dermawan. Hal ini terbukti dari usahanya bersama sang istri untuk mendirikan “Bill & Melinda Gates Foundation”.
![Bill Gates [Image Source]](https://boombastis.sgp1.digitaloceanspaces.com/wp-content/uploads/2015/12/Bill-Gates.jpg)
Bill Gates juga menyumbangkan 6 juta dolar untuk pembangunan Gates Computer Science Building di Universitas Stanford. Bill Gates dan yayasan miliknya tertarik untuk menyelesaikan masalah sanitasi global sejak tahun 2005. Ia dan istrinya bahkan juga pernah menyumbangkan sebesar 1,5 milyar dollar dari sahamnya di Microsoft.
3. Jose Mujica
Jose Mujica adalah presiden Uruguay yang menjabat sejak tahun 2010 hingga 2015. Ia digambarkan sebagai presiden paling rendah hati di dunia karena gaya hidupnya yang sangat sederhana. Tidak hanya itu saja, ia bahkan menyumbangkan 90 persen dari gaji bulanannya untuk rakyat miskin dan pebisnis kecil.
![Jose Mujica [Image Source]](https://boombastis.sgp1.digitaloceanspaces.com/wp-content/uploads/2015/12/Jose-Mujica.jpg)
4. Warren Buffett
Warren Buffett adalah seorang pebisnis, investor, serta pemilik saham terbesar di Berkshire Hathaway. Ia termasuk salah satu orang terkaya di dunia, namun juga sekaligus termasuk sebagai orang paling dermawan.
![Warren Buffet [Image Source]](https://boombastis.sgp1.digitaloceanspaces.com/wp-content/uploads/2015/12/Warren-Buffet.jpg)
Rumah istrinya yang bernilai 2,6 milyar dollar juga disumbangkan begitu istrinya meninggal. Selain itu, ia juga peduli dengan bahaya nuklir sehingga dirinya menyumbangkan 50 juta dollar ke organisasi non-profit Nuclear Threat Initiative.
Tahun 2006, ia melelang mobil Lincoln Town Car miliknya lewat e-Bay dan uangnya disumbangkan ke Girls, Inc. Ia juga sering mengadakan acara pengumpulan dana untuk disumbangkan ke yayasan-yayasan bantuan dana tertentu.
5. Ted Turner
Ted Turner dikenal sebagai pendiri CHH, channel TV-kabel berita pertama yang mengudara 24-jam. Selain sebagai pebisnis, ia juga memiliki kontribusi besar untuk masyarakat karena kedermawanannya.
![Ted Turner [Image Source]](https://boombastis.sgp1.digitaloceanspaces.com/wp-content/uploads/2015/12/Ted-Turner.jpg)
Tidak semua orang atheis itu tidak peduli dengan orang lain atau semaunya sendiri. Nyatanya, masih banyak juga orang-orang yang dianggap tidak beragama tapi memiliki kepedulian sosial yang tinggi dan begitu peduli dengan nasib orang lain. Apapun latar belakang kepercayaan seseorang, seharusnya memang bukan menjadi tolak ukur bagaimana kita menilai mereka. Tapi seharusnya dari perilaku mereka terhadap orang lain.