Kelahiran sang buah hati memang selalu dinanti-nantikan bagi setiap pasangan suami istri. Apalagi bagi pasangan yang baru saja menikah, segera memiliki momongan adalah impian bersama. Namun apa jadinya jika impian tersebut tidak kunjung tiba.
Berbagai cara pun akan dilakukan agar bisa segera mendapatkan momongan. Namun, jika Tuhan belum berkehendak, apa mau di kata. Hanya bisa bersabar sambil menanti penantian yang panjang. Selama dalam masa penantian, harapan itu akan selalu ada dan tidak akan dibiarkan terkubur oleh keputusasaan. Itulah perjuangan terbesar yang pernah dialami oleh orang tua di dunia ini.
Kisah ini dialami oleh sepasang suami istri asal Dusun Pakondang Daya, Madura, Bapak Somidi (51 tahun) dan Ibu Su’udiyah (44 tahun). Sehari-hari mereka berjualan keripik singkong di Komplek Asta Tinggi. Keduanya telah lama menikah, tetapi belum juga dikaruniai seorang anak. Mereka pun berinisiatif untuk menjalani program bayi tabung. Lalu menemui dr. Rahmi SpOG yang praktik di Sumenep untuk berkonsultasi.
Atas referensi dr. Rahmi SpOG, keduanya disarankan untuk menemui dr. Benediktus yang praktik di klinik Morula, Surabaya. Setelah mendapatkan embrio, mereka masih harus menunggu hampir satu tahun sebelum embrio berhasil ditransfer ke rahim. Selama itu pula, mereka menjalani prosesnya dengan sabar, meski keduanya harus bolak balik ke Surabaya.
Kisah mengharukan ini menjadi viral setelah dr. Benediktus mengunggahnya ke laman Instagram miliknya. Bahkan postingannya itu telah disukai lebih dari 70 ribu kali. Ia menceritakan betapa panjang perjuangan keduanya untuk menemuinya. Bahkan harus menempuh perjalanan selama enam jam. Mereka berangkat naik bus pukul 02.00 dini hari. Ritual bayi tabung memang dituntut untuk suntik tepat waktu.
Sebagai Spesialis Kebidanan dan Kandungan, dr. Benediktus sangat kagum dengan apa yang baru saja ia saksikan. Ia juga menyaksikan sendiri betapa sangat besar perjuangan mereka. Ia bahkan menuliskan, jika pada Desember 2020 adalah momen yang paling bermakna. Momen di mana bayi Aisyah telah lahir dari program bayi tabung. Alasan ia memposting kisah ini adalah untuk memberikan semangat kepada kita semua, jangan pernah berhenti berharap!
Penantian yang panjang selama 21 tahun, akhirnya membuahkan hasil juga. Ibu Su’udiyah pun berhasil hamil. Air mata kebahagiaan nampak di mata mereka saat anak mereka lahir ke dunia. Mereka kini telah dikaruniai seorang putri cantik bernama Aisyah. Berkat kesabaran, ketaatan dan usahanya, Tuhan pun mendengarkan doa mereka dan mengabulkannya. Perjuangannya tidaklah sia-sia.
Dua puluh satu tahun bukanlah waktu yang sebentar. Hanya orang-orang yang memiliki kesabaran yang tinggi saja yang bisa melaluinya. Seperti yang dimiliki Bapak Somidi dan Ibu Su’udiyah, mereka telah membuktikannya kepada dunia. Keduanya saling memberikan support dan semangat satu sama lain agar tidak patah semangat dan patah harapan dalam memiliki buah hati.
BACA JUGA: Tunggu Buah Hati Begitu Lama, 11 Artis Ini Akhirnya Resmi Menjadi Orang Tua
Tidak kebayang ya menunggu kelahiran buah hati hingga puluhan tahun. Jika bukan karena kesabaran dan saling support satu sama lain, tentu saja mereka berdua tidak bisa melalui semua ini. Ada pesan mendalam yang tersirat dari kisah ini, yaitu jangan pernah patah semangat dan jangan pernah berhenti berharap, karena Tuhan itu Maha baik dan tidak pernah tidur serta selalu mendengarkan doa-doa.
Akhirnya kejadian, seorang petugas pemadam kebakaran Depok gugur ketika melakukan tugasnya. Dia adalah Martin Panjaitan,…
Menjelang pemilu yang semakin dekat, sejumlah daerah mengadakan debat calon kepala daerah untuk memperkenalkan visi…
Kasus penahanan seorang guru bernama Supriyani di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, menjadi sorotan publik. Perempuan…
Solo yang dikenal dengan kota yang tenang, baru-baru ini terdapat kejadian yang menghebohkan. Kota Solo…
Fomo (fear of missing out) adalah rasa takut ketinggalan akan sesuatu hal yang sedang tren.…
Drama Korea sering kali memberikan kisah-kisah yang tak hanya menghibur, tetapi juga memberikan pelajaran hidup…