in

Kronologi Brutal 17 Siswa di Ambon Perkosa Seorang Gadis Teman Sekelasnya

Perkosaan terhadap siswi SMA [sumber gambar]

Kasus tentang sekelompok anak usia SMP atau SMA yang memperkosa temannya sendiri sudah sangat sering ditemukan. Motifnya pun ada beragam dari yang tidak terima karena si perempuan jual mahal, mantan kekasih yang balas dendam, dan banyak alasan lain. Terbaru, belum lama ini, seorang siswi perempuan asal Salahutu, Maluku Tengah, diperkosa oleh 17 orang teman lelakinya. Bayangkan saja, 17 orang memperkosa secara bergantian?

Siswi yang menjadi korban ini berinisial DS (17) pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 4 Malteng, warga Negeri Liang, Salahutu, Maluku Tengah, Ambon, Maluku. Mengapa hal ini bisa terjadi? Simak kronologinya dalam ulasan Boombastis.com berikut ini!

Ilustrasi siswi diperkosa [sumber gambar]
Pertama kali kejadian ini terungkap karena ibu korban ditanya oleh pihak sekolah mengenai absennya di DS ini selama kurang lebih 2 minggu. Ia tidak masuk sekolah dan tak mengikuti kegiatan belajar mengajar. Korban yang sudah sangat ketakutan akhirnya melaporkan bahwa dirinya sakit asam lambung. Nah, yang mengejutkan adalah korban juga mengaku dirinya diperkosa oleh beberapa siswa di sekolah tempat dia belajar dan merasa malu untuk datang ke sekolah.

Mendengar pengakuan itu, orang tau korban langsung melapor kepada Polsek Salahutu dan meminta agar kasus ini diusut hingga tuntas. Pihak kepolisian sendiri akhirnya menyimpulkan bahwa pemerkosaan terhadap DS ini terjadi di 3 TKP yang berbeda. DS sendiri mengalami kekerasan seksual sepanjang November hingga Desember 2019 lalu.

Ilustrasi anak siswi yang diseret [sumber gambar]
Awalnya, di bulan November DS diajak JP yang merupakan pacarnya ke rumah salah satu temannya. Di sana korban dipaksa berhubungan badan, selanjutnya JK memanggil enam orang temannya datang memperkosa korban secara bergantian. Kejadian yang kedua masih terjadi di bulan November, DS diajak ke salah satu rumah di Desa Liang. Di sana, DS dipaksa untuk memuaskan hawa nafsu sang pacar dan teman-temannya yang berjumlah delapan orang.

Kejadian terakhir terjadi pada Desember. Kala itu, pelaku diajak lagi ke Desa Liang, ia diperkosa oleh tiga orang lelaki. Jadi, total ada 17 pelaku, mereka adalah JL, HL, AU, JL, JS, ML, DS, RL, IL, JP, JW, FS, AP, AM, SL, IF dan FO yang semuanya masih berstatus masih sebagai pelajar SMA. Saat ini, 17 pelaku sudah diamankan dan akan diperiksa lebih lanjut oleh Mapolresta Pulau Ambon dan pulau-pulau Lease.

Perkosaan terhadap siswi SMA [sumber gambar]
Kejadian seperti ini sudah sangat sering terjadi loh. Selama 2019 saja, Komisi Perlindungan Anak Indonesia mencatat kasus dugaan pencabulan dan pelecehan seksual telah mendominasi pelanggaran di sekolah Indonesia. Kasus ini selanjutnya diikuti oleh bullying meliputi kekerasan fisik dan psikis di lingkungan sekolah, seperti dilansir dari cnnindinesia.com.

Maraknya bully dan kekerasan yang ada di sekolah ini membuat KPAI berkali-kali mendorong Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Agama memperkuat percepatan terwujudnya ‘Program Sekolah Ramah Anak (SRA). Tujuannya ya agar tidak lagi ada anak yang mendapat perlakuan kasar, diperkosa, dilecehkan, baik oleh teman sesamanya, guru, serta oknum lain yang ada di lingkungan sekolah.

BACA JUGA: Sebut Perkosaan Terjadi Karena Salah Perempuan, Ningsih Tinampi Tuai Kritik dari Netizen

Dalam kasus DS ini, ia memilih memendam dan tidak memberitahu siapapun, mungkin karena takut, malu, dan malah akan dikucilkan dari lingkungan masyarakat. Karena, di beberapa daerah –terutama desa-desa terpencil, korban perkosaan bukannya dilindungi malah mendapat diskriminasi, padahal sejatinya mereka juga tak mau diperkosa kan?

Written by Ayu

Ayu Lestari, bergabung di Boombastis.com sejak 2017. Seorang ambivert yang jatuh cinta pada tulisan, karena menurutnya dalam menulis tak akan ada puisi yang sumbang dan akan membuat seseorang abadi dalam ingatan. Selain menulis, perempuan kelahiran Palembang ini juga gemar menyanyi, walaupun suaranya tak bisa disetarakan dengan Siti Nurhalizah. Bermimpi bisa melihat setiap pelosok indah Indonesia. Penyuka hujan, senja, puisi dan ungu.

Leave a Reply

Heboh Virus Corona Diklaim Tertulis di Iqro’, Netizen: Jangan Cocoklogi deh Pak Ustadz

Heboh Kasus Perusakan Masjid di Minahasa, Gaya Bicara Bupatinya Malah Jadi Sorotan