Timor Leste dulu adalah bagian dari kita, Indonesia. Namun karena satu dan lain hal mereka pun melepaskan diri dan kemudian membentuk negara sendiri. Sudah sekitar 13 tahun sejak negara ini merdeka pada tahun 2002 kemarin. Lalu, adakah yang berubah? Secara politik dan pemerintahan mungkin banyak, tapi soal ketergantungan mereka terhadap Indonesia seperti masih tetap sama.
Meskipun sudah merdeka bahkan punya bendera serta lagu nasional sendiri, tapi sejatinya Timor Leste tidak benar-benar lepas dari Indonesia. Secara tidak langsung mereka tetap selalu berhubungan dengan hal-hal serba NKRI. Entah itu bahasa, produk, dan banyak hal lain.
Nah, berikut adalah berbagai hal yang membuat saudara senegara yang telah berpisah ini masih berhubungan erat dengan Indonesia.
1. Masyarakat Timor Leste Lebih Memilih Indonesia untuk Pendidikan Tinggi
Orang-orang Timor Leste sebenarnya punya banyak pilihan negara untuk menempuh pendidikan tinggi, misalnya Portugal atau Australia. Namun banyak dari mereka akhirnya mempertimbangkan Indonesia sebagai opsi terbaik yang mereka pilih untuk mendapatkan gelar kesarjanaan atau yang lebih tinggi.
Alasannya sendiri beragam. Mulai dari biaya kuliah di Indonesia yang lebih murah, serta masalah komunikasi yang tak terlalu jadi masalah. Hal ini jadi bukti kalau orang-orang Timor Leste masih selalu berhubungan dengan Indonesia, walaupun statusnya hanyalah mahasiswa asing yang numpang belajar. Jumlah mahasiswa dari Timor Leste sendiri cukup signifikan dan tiap tahunnya banyak orangtua-orangtua yang terus mengirim anaknya ke Indonesia untuk belajar.
2. Bahasa Indonesia Sepertinya Sudah Mendarah Daging
Bahasa nasional Timor Leste adalah Portugis dan Tetun. Namun demikian, sebagian besar masyarakatnya juga cukup fasih dalam berbahasa Indonesia. Hal ini cukup masuk akal mengingat mereka dulunya adalah orang Indonesia juga. Meskipun menurut rumor mulai ditinggalkan, namun bahasa Indonesia di beberapa tempat di sana masih aktif dipakai dengan implementasinya yang beragam.
Misalnya saja untuk pendidikan. Beberapa sekolah di Timor Leste masih menggunakan Indonesia sebagai bahasa kelas mereka. Tak hanya itu, bahasa Indonesia juga masih sering dipakai sebagai bahasa tulisan untuk buku-buku sampai tesis. Penggunaan bahasa Indonesia sendiri perlahan memang akan digantikan dengan bahasa Portugis. Meskipun mulai ditinggalkan, namun ketika mereka ingin melanjutkan sekolah di Indonesia, maka mau tak mau harus kembali mempelajari bahasa Indonesia.
3. Masih Berhubungan Dengan Indonesia Soal Pemenuhan Kebutuhan
Tak hanya soal bahasa dan pendidikan, tentang pemenuhan kebutuhan sehari-hari, kadang orang Timor Leste juga bergantung pada masyarakat Indonesia di daerah perbatasan. Bahkan mungkin hampir tiap hari orang-orang beda negara ini melakukan jual beli. Seperti yang terjadi di desa Motaain, NTT, yang penduduknya sering berinteraksi dengan orang Timor Leste asal distrik Bobonaro.
Beberapa barang yang sering dibeli oleh orang-orang Timor Leste biasanya adalah sembako dan minuman ringan, karena di Motaain harganya lebih murah. Begitu sebaliknya, orang-orang Motaain juga membeli beberapa barang seperti beras dan gula di Bobonaro yang dibanderol sedikit lebih murah. Orang Timor Leste berbelanja dengan menggunakan dolar Amerika yang nilainya kemudian dikonversikan ke rupiah. Nah, di masa rupiah tengah tak stabil seperti sekarang, orang-orang distrik Bobonaro pasti akan lebih untung jika belanja di Indonesia. Pemandangan interaksi seperti ini tak hanya terjadi di perbatasan Motaain dan Bobonaro saja tapi hampir sebagian daerah yang lain.
4. Banyak Sekali Barang Produksi Indonesia di Sana
Timor Leste jadi salah satu negara tujuan ekspor terbesar Indonesia beberapa waktu terakhir. Negara kita sudah mengirim banyak sekali barang-barang ke negara tetangga itu. Mulai dari produk sehari-hari hingga kebutuhan untuk pembangunan semacam semen dan sejenisnya. Bahkan di tahun lalu, tercatat Timor Leste melakukan impor semen hingga jutaan ton.
Hal ini membuat barang-barang mereka praktis semua dari Indonesia. Bahkan mereka mengenal produk Indonesia sebaik kita mengenalnya. Pemerintah Timor Leste mungkin menganggap barang-barang dari Indonesia relatif murah dan distribusinya cukup mudah pula.
5. Sinetron Indonesia Adalah Hiburan Alternatif di Sana
Sebuah fakta unik yang perlu diketahui adalah ternyata orang-orang Timor Leste suka dengan sinetron Indonesia. Bahkan mereka mengaku sangat enjoy dengan alur ceritanya yang menurut mereka bagus. Alasan lain kenapa mereka menyukai sinetron ini lantaran menggunakan bahasa Indonesia. Tak seperti kita yang butuh teks terjemahan untuk menikmati drama Korea atau Jepang, masyarakat Timor Leste tidak butuh semua itu karena mereka mengerti bahasa Indonesia.
Banyak orang Timor Leste yang memakai televisi berparabola juga selalu menyimak tayangan dari berbagai stasiun televisi swasta kita. Hal ini jadi sesuatu yang membanggakan untuk insan pertelevisian Indonesia karena apa yang mereka buat ternyata jadi sesuatu yang sangat menghibur bagi mereka yang ada di luar negeri, dalam hal ini Timor Leste.
6. Banyak Orang Timor Leste Menikahi Wanita Indonesia dan Sebaliknya
Raul Lemos dan Krisdayanti adalah salah satu bukti jika wanita Indonesia tetap memukau di mata orang-orang Timor Leste. Pada jangkauan yang lebih luas memang demikian adanya. Minat orang-orang Timor Leste masih tinggi terhadap wanita Indonesia. Banyak kok mahasiswa Timor Leste yang kuliah di Jawa dan punya pacar di sana.
Sebaliknya, mungkin agak susah bagi pria Indonesia menikahi wanita Timor Leste. Alasannya banyak, mulai dari perbedaan negara, budaya, doktrin, orangtua si wanita serta hal-hal lainnya. Meskipun begitu tidak menutup kemungkinan untuk hal tersebut terjadi.
Terlepas dari masa lalu keduanya yang konon kelam itu, sikap saling bergantung satu sama lain antara Indonesia dan Timor Leste memang tak mungkin dihindari. Mereka mungkin orang asing, namun dulu adalah saudara senegara. Semacam ada sebuah ikatan psikologis yang tak bisa dideskripsikan. Selain itu pengaruh geografis juga membuat Timor Leste sangat tidak mungkin untuk tidak melibatkan Indonesia dalam berbagai hal. Mulai dari pendidikan dan juga hiburan tadi. Entah apa yang terjadi antara kedua negara ini di masa depan nanti, tapi sekarang yang perlu kita lakukan adalah tetap menjalin hubungan baik ini sampai kapan pun.