in

3 Candi di Pasuruan Ini Menyimpan Sejarah Mencengangkan

Candi Jawi

Menjadi bangsa yang besar adalah cita-cita setiap bangsa, termasuk Indonesia. Nah, apa yang harus kita lakukan untuk membuat bangsa kita menjadi besar? Nampaknya perlu diingat sebuah kutipan Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarahnya”. Maka, kita bisa berperan membesarkan bangsa kita dengan memahami sejarah.

Indonesia adalah negara dengan beragam kultur budaya yang ada. Kultur budaya itu ada yang masih terjaga sampai sekarang, dan ada pula yang hanya tersisa jejak-jejak peninggalan saja. Salah satu peninggalan yang berada di sekitar kita adalah candi. Di balik berdirinya sebuah candi, tentunya ada hal ihwal yang melatarbelakangi keberadaannya. Di Kabupaten Pasuruan Jawa Timur, terdapat beberapa candi dengan latar belakang mencengangkan dan penuh hal mistis.

1. Candi Belahan

Candi ini terletak di Dusun Belahan Jowo, Desa Wonosonyo Kecamatan Gempol tepat di sebelah timur Gunung Penanggungan. Candi ini konon berfungsi sebagai tempat mandi yang dibangun untuk kedua permaisuri Raja Airlangga dari Kerajaan Kahuripan. Dua permaisuri itu adalah Dewi Laksmi dan Dewi Sri. Sehingga tak heran bila di candi ini pun terdapat dua patung berwujud perempuan. Konon, candi ini juga disebut Candi Sumber Tetek. karena pada salah satu patung, yaitu patung Dewi Laksmi pada bagian payudaya (Jawa: Tetek) mengeluarkan air jernih.

Suasana Candi Belahan Kecamatan Gempol [image : source]

Masyarakat sekitar mempercayai bahwa air yang berasal dari candi ini melambangkan kesuburan. Tidak hanya itu, banyak warga sekitar dan masyarakat dari daerah lain memburu air ini. Karena mitos yang ada di masyarakat luas bahwa air ini dapat menyembuhkan berbagai penyakit, terhindar dari malapetaka, pun bisa membuat lebih awet muda.Keberadaan candi yang masih di area lereng Gunung Penanggungan membuat perjalanan menuju tempat ini dipenuhi pepohonan rindang. Sehingga, cuacanya pun segar dan asri. Benar-benar tujuan wisata yang cocok untuk menenangkan batin.

2. Candi Gunung Gangsir

Tak kalah menarik dengan sejarah Candi Belahan, tokoh utama di balik Candi Gunung Gangsir adalah Mbok Rondo Darmo. Seorang perempuan yang asal usulnya tidak diketahui. Nah, semasa hidupnya Mbok Rondo Darmo berinisiatif mengajak masyarakat untuk meminta petunjuk kepada Hyang Widi untuk mengatasi masalah kekurangan bahan pangan. Konon, saat itu daerah ini merupakan lahan yang sangat subur. Namun sayang, masyarakat tidak mengerti cara mengelola lahan pertanian dan sumber pangan yang hanya berasal dari berburu binatang saja. Ketika ketersediaan hewan mulai amat berkurang, masyarakat mulai beranjak kelaparan.

Sampai suatu ketika, hewan sebangsa burung gelatik menjatuhkan biji padi di daerah tempat Mbok Rondo, dan langsung berbuah. Ketika dibuka kulit buahnya, ternyata berisi emas. Jadilah Mbok Rondo Darmo alias Nyi Sri Gati dan masyarakat di daerah itu menjadi kaya raya. Melihat contoh burung yang menjatuhkan biji-bijian ke tanah, masyarakat pun mengikuti membenamkan biji-bijian ke tanah alias bercocok tanam dan mulai berhenti memburu hewan. Cerita ini menjadi masuk akal jika menilik ornamen candi yang pada setiap sisi-sisinya banyak ditemui relief bergambar tanaman seperti padi, kapas, dan palawija lainnya. Pun, Ornamen hewan seperti bulus, gajah, buaya, babi, anjing, dan kuda terbang yang kesemuanya melambangkan kemakmuran.

Candi Gunung Gangsir [image : source]

Cerita lain yang banyak muncul di masyarakat adalah tentang asal usul nama candi ini. Konon, nama ‘Gunung’ terinspirasi dari keberadaan bangunan candi yang pada masa silam dilingkupi oleh gunung. Sedangkan untuk kata ‘Gangsir’, berarti menggali lubang di bawah permukaan tanah. Penduduk meyakini bahwa nama ini muncul ketika pada masa itu ada orang yang berusaha ‘menggangsir’ gunung untuk sengaja mencuri benda-benda berharga yang terdapat dalam bangunan candi. Oleh karenanya, dinamailah candi ini sebagai Candi Gunung Gangsir.

Terlepas dari benar atau tidaknya cerita di atas, tidak ada satu pun yang tahu pasti.Lokasi candi ini di Dukuh Keboncandi, Desa Gunung Gangsir, Kecamatan Beji, sekitar 5 km dari pusat Kota Bangil. Berukuran 20 m x 17 m, candi ini konon merupakan candi yang terbuat dari setumpuk batu bata merah tertua di Jawa Timur. Candi indah dengan empat buat tingkat ini memiliki banyak relief indah dan mempunya sebuah pintu yang sangat kecil yang sangat sulit untuk dimasuki. Sayangnya, keindahan ini sedikit ternoda oleh ulah tangan-tangan jahil yang sengaja mencuri bagian-bagian candi. That’s pity guys.

3. Candi Jawi

Satu lagi, candi yang menggambarkan kemegahan kultur nusantara di masa lalu yang berada di Pasuruan. Candi Jawi, sebuah bangunan peninggalan dari jaman Kerajaan Singasari yang berada di Desa Candi Wates. Sejarah dibalik berdirinya candi ini konon bisa dilihat dari relief yang menghiasi bangunan. Dari usaha pembacaan relief, beberapa peneliti meyakini tempat ini berhubungan dengan upacara keagamaan terkait dengan penghormatan terhadap Dewayadnya. Konon, Candi Jawi juga digunakan sebagai tempat untuk menyimpan abu jasad Raja Kartanegara.

Sementara pendapat lainnya menyatakan bahwa Candi Jawi merupakan kuil yang diperuntukkan sebagai tempat pemujaan para dewa. Sampai saat ini, informasi yang ada masih saja simpang siur. Bentuk Candi Jawi jika dilihat dari jarak jauh akan menyerupai pagoda dengan tiga tingkatan. Bahan yang menyusun bagian atas hingga tubuh berupa batu putih, sementara bagian bawah seluruhnya menggunakan batu andesit.

Candi Jawi yang Indah dan Megah [image : source]

Kemegahannya, sedikit banyak ditunjang oleh bentuknya yang indah dan tinggi. Ditambah lagi, latar belakang candi yang berupa pemandangan pegunungan membuat lengkap pesona candi bercorak Hindu-Buddha ini. Tak boleh terlewatkan juga adalah bagian tubuh candi yang tampak unik dengan adanya bilik. Konon, di dalam bilik tersebut dulunya tersimpan arca-arca Siwa.

Begitu beragam cerita unik dan misterius dari tiga candi di daerah Pasuruan ini. Bukti betapa kultur budaya di masa itu memang dijunjung tinggi. Jadi, apakah anda tertarik berkunjung untuk turut mengetahui sejarah dan peninggalan masa kejayaan leluhur bangsa?

Written by Aini Boom

Leave a Reply

5 Orang Ini Beraksi Ala Robin Hood di Dunia Nyata

page

5 Peralatan Kecantikan Tempo Dulu yang Membuat Pemakainya Terlihat Konyol