Salah satu kejatuhan Majapahit selain tidak adanya seorang maha patih yang cakap seperti Gajah Mada, juga karena perang saudara yang terjadi. Akibatnya, daerah yang pernah disatukan, jadi terpecah belah kembali. Ditambah lagi banyaknya korban yang jatuh, membuat peristiwa itu menjadi bukti awal perpecahan di nusantara. Sungguh miris melihat keadaan waktu itu.
Perang Paregereg, ya peristiwa perpecahan itu memang menyisakan pilu tentang bagaimana kerusakan yang terjadi ketika ada pertempuran antar saudara. Tak hanya itu, perang ini juga membuat kekuatan Majapahit pelan-pelan susut. Perang ini mungkin bisa dianggap sebagai awal kehancuran sang dinasti besar. Seandainya perang tersebut tidak terjadi, tentu sang penguasa Nusantara mungkin masih berjaya. Tak hanya itu, akan banyak kemungkinan-kemungkinan lain juga mungkin juga bakal terjadi. Simak ulasannya berikut.
Nusantara bakal masih bersatu, Indonesia makin luas
Kekacauan yang diakibatkan perang Paregreg sangat besar. Karena perang saudara inilah salah satu penyebab utamanya Majapahit runtuh. Daerah jajahan Majapahit mulai dari Brunei, Melayu dan Malaka akhirnya memisahkan diri dari Majapahit. Namun apa yang terjadi jika ternyata perang ini tidak terjadi? Pastinya Nusantara masih didominasi oleh kerajaan Majapahit. Daerah seperti Brunei dan Malaysia masih akan menjadi cakupan wilayah Indonesia.
Belum lagi Invasi besar-besaran yang akan dilakukan untuk meneruskan cita-cita luhur dari pati Gajah Mada. Dan hal yang paling penting, bentuk pemerintahan di yang ada di nusantara ini bakal berbentuk kerajaan untuk waktu yang lama. Hingga nantinya bakal berganti menjadi republik Indonesia.
Keuangan yang melimpah
Seandainya Paregreg tidak pernah terjadi sehingga menyebabkan perpecahan, maka Majapahit bakal punya sangat banyak sumber daya yang bisa diolah. Mengingat cakupannya waktu itu hingga ke wilayah strategis seperti Brunei dan Singapura. Baik dari minyak dan perdagangan bakal dikuasai oleh nusantara. Namun sayang, daerah seperti Papua, bakal terlepas dari bagian Nusantara. Itu dipengaruhi karena kekuasaan dari Majapahit sendiri yang hanya sampai di sekitar Maluku.
Tak hanya bisa memanfaatkan sumber daya yang tak karuan banyaknya, Majapahit juga bakal kebanjiran upeti-upeti dari kerajaan tetangga. Seumpama hal-hal baik ini tetap terjaga sampai lahirnya Indonesia, maka hari ini kita akan sangat jauh lebih makmur.
Penjajah Gentar untuk Datang
Penjajah bakal gentar jika memang perang Paregreg tidak terjadi. Karena persatuan antar bangsanya bakal lebih kuat, sehingga politik adu domba yang dilancarkan oleh Belanda dan Sekutu, tidak akan mempan lagi untuk Indonesia. Mungkin jika Indonesia tercipta, kemerdekaan bakal dirasakan lebih cepat dari sekarang, atau bahkan tidak akan merasakan penjajahan sama sekali.
Belanda pun akan pulang dengan rasa malu, sedangkan Jepang akan kapok karena pernah menginjakkan kakinya di tanah Indonesia. Nasib Indonesia mungkin bisa sama seperti yang ada di Thailand, menjadi tanah yang tidak pernah merasakan penjajahan dari bangsa manapun.
Indonesia Lebih Menghargai Perbedaan Agama
Pada masa perang Paregreg, agama Islam jadi sulit berkembang pada waktu itu karena peperangan yang berkecamuk dimana-mana. Justru setelah perang Paregreg lah Agama Islam berkembang dengan pesat bahkan hingga raja majapahit waktu itu, Prabu Brawijaya V menjadi seorang mualaf. Namun apa yang terjadi jika ternyata perang Paregreg tidak pernah terjadi? Pastinya agama Islam bakal berkembang lebih mudah dan lebih cepat.
Hal itu juga berlaku pada agama baru setelah Islam yang masuk ke Indonesia. Pastinya dengan perekembangan yang lebih awal, maka pemahaman akan agamanya akan lebih bertambah. Karena agama-agama sudah berkembang lebih awal, mungkin pemahaman agama para penganutnya bakal lebih dalam. Dan itu pastinya juga bakal mempengaruhi toleransi karena masyarakat Indonesia telah mengenal berbagai agama sejak zaman dahulu. Mungkin isu-isu seperti SARA tidak akan terjadi karena masing-masing sudah muncul rasa toleransi di dalamnya.
Perang Paregreg ini adalah awal mula kehancuran Majapahit. Sehingga eksistensinya memang sangat berpengaruh terhadap si penguasa Nusantara. Andaikan peristiwa ini tak pernah terjadi, maka mungkin saja deretan hal-hal bagus di atas bisa jadi kenyataan. Ya, pada akhirnya perang memang akan selalu membawa hal-hal buruk.