in

6 Pemimpin Besar Ini Mati dengan Cara Dieksekusi

Ada sebuah ungkapan yang menyebutkan “amanah tak akan salah memilih tuannya”. Ungkapan ini ternyata ada benarnya juga karena banyak sejarah yang mencatat kegemilangan suatu bangsa disebabkan oleh kehebatan pemimpinnya. Kaisar Meiji adalah salah satu nama yang masuk daftar pemimpin hebat ini karena berhasil melakukan restorasi bagi akselerasi industri Jepang.

Namun sayangnya tak semua jabatan berjalan sebagaimana Kaisar Hirohito telah melakukannya. Kadang ada juga pemimpin yang mabuk dengan jabatannya dan malah melakukan hal-hal gila yang membuat rakyatnya menderita. Nah, kali ini Boombastis akan mengulas pemimpin-pemimpin yang menyalah-gunakan jabatannya itu sampai akhirnya justru mereka menemui ajal dengan cara dieksekusi mati. Siapa saja mereka? Berikut kami akan mengulasnya.

1. Hideki Tojo

Hideki Tojo merupakan seorang jendral dan perdana menteri Jepang di era Perang Dunia II. Dia dianggap sebagai orang yang paling bertanggung jawab atas hilangnya 8 juta nyawa di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Hideki Tojo sama gilanya dengan Adolf Hitler yang beranggapan bahwa ras Jepang merupakan ras yang paling superior.

maxresdefault
Hideki Tojo [ Image Source ]
Pasca Perang Dunia II, Hideki Tojo ditangkap di rumahnya sendiri pada tanggal 8 September 1945. Meski ditemukan sempat sekarat akibat percobaan bunuh diri, setelah sembuh dia dihadapkan pada pengadilan Mahkamah Internasional. Akhirnya Hideki Tojo dijatuhi hukuman mati dan dihukum gantung pada Desember 1948. Sebelum digantung, dia sempat meminta maaf atas semua kejahatan perang yang dilakukan oleh Bangsa Jepang.

2. Benito Mussolini

Benito Mussolini mulai melakukan hal gila setelah naik tahta menjadi Perdana Menteri Italia. Melalui Partai Fasis dia mengubah berbagai undang-undang yang membatasi kekuasaannya dan melakukan berbagai propaganda di dalam negeri. Di tahun 1935 bahkan dia melakukan serangan udara dan senjata kimia untuk menaklukkan Ethiopia. Sebanyak 30 ribu penduduk Ethiopia yang diduga melawannya dieksekusi mati. Giliran tahun 1940 Mussolini ganti menyerang Mesir.

maxresdefault (1)
Benito Mussolini [ Image Source ]

Memasuki 1942, Italia mengalami kekalahan dalam perang melawan sekutu di Afrika. Akibatnya dia harus pergi untuk menyelamatkan diri. Tapi naas, tanggal 27 April 1945 dia ditemukan dan ditembak ditempat. Mayat Mussolini dipamerkan di Kota Milan dan digantung terbalik. Masyarakat menonton dengan suka cita karena matinya diktator ini sambil melempari dan meludahi mayat Benito Mussolini.

3. Zulfikar Ali Bhutto

Zulfikar Ali Bhutto menjabat sebagai presiden dan perdana menteri Pakistan mulai tahun 1971. Dengan motto ‘makanan, pakaian, dan rumah untuk semua’, ia mulai mengenalkan konsep Sosialis Islam dengan mereformasi perundangan, nasionalisasi perindustrian, membagi lahan kepada para petani, dan menangkap 2000 pegawai negeri yang terindikasi melakukan korupsi.

Bhutto
Zulfikar Ali Bhutto [ Image Source ]

Namun sejumlah pihak menentang cara kepemimpinannya. Tahun 1973 terjadi pemberontakkan di Balochistan. Krisis semakin menjadi di tahun 1977. Kebijakan sosialis malah membuat perekonomian Pakistan memburuk. Lawan politiknya bersatu untuk menjatuhkannya, namun kalah telak karena rekayasa pemilu. Dalam situasi tak menentu Kepala Staff Angkatan Darat menahan Bhutto dan menetapkan darurat militer. Akhirnya Bhutto divonis mati di tiang gantungan pada 4 April 1979.

4. Nicolae Ceausescu

Nicolae Ceausescu adalah seorang kepala negara dan ketua partai komunis Rumania. Sebagai kepala negara, Ceausescu banyak melakukan nepotisme dengan menempatkan keluarganya dalam posisi penting. Akibatnya, di akhir tahun 1980-an Rumania mengalami krisis ekonomi hebat karena kebijakan-kebijakan yang tak masuk akal. Rumania harus menanggung hutang 10 milliar USD saat itu.

photo_ANC_01
Nicolae Ceausescu [ Image Source ]

Untuk melunasinya, dia menerapkan ekspor besar-besaran ke luar negeri, termasuk bahan pangan dan BBM. Akibat kebijakan ini rakyatnya jatuh kelaparan dan hampir 15 ribu jiwa mati tiap tahun. Desember 1988 rakyat mulai berdemo namun justru dijawab dengan tembakan, sebanyak 4000 orang tewas. Puncaknya saat angkatan bersenjata mulai memihak rakyat, Ceausescu dan istrinya memutuskan untuk kabur. Setelah ditangkap, dia dan istrinya diadili dan divonis hukuman mati. Akhirnya keduanya ditembak tepat di kepala dengan salah satu senapan paling legendaris, yakni senapan AK-47.

5. Muhammad Najibullah

Najibullah dulunya dikenal sebagai Presiden Republik Komunis Demokratik Afganistan saat pendudukan Uni Sovyet. Dia juga diketahui menjadi kepala dinas polisi rahasia di negaranya. Melalui tangannya sendiri, Najibullah melakukan penyiksaan dan eksekusi mati bagi puluhan ribu warga Afganistan yang dia tahan. Atas perilaku itu, Najibullah terus mendapat gempuran dari gerilyawan mujahidin.

1280x720-dTY
Muhammad Najibullah [ Image Source ]

Akibatnya, April 1992 perang saudara memaksa Najibullah turun jabatan dan dia terpaksa melarikan diri di kantor PBB. Pada September 1996, ibukota Kabul jatuh ke tangan Taliban dan Najibullah berhasil diseret keluar dari kantor PBB. Untuk membalas dendam, dia disiksa sangat kejam dan dibawa ke istana untuk ditembak mati. Mayatnya digantung selama dua hari sambil dijejali uang di kantongnya sambil diselipkan cerutu di jari-jarinya sebagai sindiran kehidupannya yang penuh kemewahan dan korupsi.

6. Saddam Hussein

Saddam Hussein naik menjadi presiden Iraq di tahun 1979. Di awal pemerintahannya, dia mencitrakan diri sebagai pemimpin yang berupaya memajukan kesejahteraan rakyat dengan menasionalisasi industri perminyakan dan pemberantasan buta huruf. Namun caranya tidak lazim, yakni dengan memenjarakan siapa saja yang tidak mendukung program tersebut.

72903523.0
Saddam Hussein [ Image Source ]
Saddam Hussein mulai menjadi kontroversi ketika menyerang Iran di tahun 1980 dengan dalih perebutan teritorial. Tak tanggung-tanggung Saddam menggunakan senjata kimia untuk menghabisi tentara Iran dan Pemerontak Kurdi. Tahun 1990 Saddam ganti menginvasi Kuwait dengan alasan yang sama, yaitu teritorial. Akibat kelakuannya ini terjadilah Perang Teluk. Di tahun 2003, ganti Iraq yang dibombardir Amerika Serikat karena dituduh memiliki senjata kimia. Saddam Hussein tertangkap dan dijatuhi hukuman mati.

Nah, itu tadi pemimpin-pemimpin yang harus mati dengan cara dieksekusi. Pada dasarnya, jabatan adalah suatu amanah yang harus dipertanggungjawabkan kepada rakyat. Jika tanggung jawab itu disalah-gunakan tentu rakyat akan marah dan melakukan perlawanan untuk menjatuhkan kekuasaan yang sedang menjabat. Jika jabatan itu dijalankan sebagaimana mestinya, tentu pemimpin itu akan dicintai oleh rakyatnya. Sebut saja yang sudah melakukan hal ini adalah Bu Risma dan Kang Ridwan Kamil.

Written by Anas Anas

Leave a Reply

7 Hal Inilah yang Akan Berpotensi Menyebabkan Terjadinya Perang Dunia III

Miris! 5 Negara Besar ini Ternyata Lebih Korup dari Indonesia