Tak hanya main bola, ada begitu banyak permainan tradisional yang sukses membuat masa kecil sangat membahagiakan. Mulai dari gobak sodor, sampai yang paling diingat adalah kelereng. Nah, bermain kelereng sendiri juga tak hanya tentang seberapa banyak kita mengoleksinya, tapi bisa juga dikemas dalam berbagai macam bentuk permainan. Misalnya kotakan hingga satu lawan satu.
Membicarakan kelereng, apakah kamu yang masih menyimpan bola kaca berwarna ini? Mungkin sebagian masih memilikinya di rumah, entah dibikin hiasan atau disimpan begitu saja. Nah, tahu kah kamu kalau ternyata kelereng ini tak hanya punya satu jenis saja? Benar sekali, ternyata ada cukup banyak jenis kelereng yang masing-masing punya keunikannya sendiri. Berikut Boombastis ajak kamu bernostalgia dengan kembali mengenal jenis-jenis kelereng yang ada di Indonesia.
1. Kelereng Biasa
Namanya juga biasa, sehingga tak ada yang benar-benar spesial dari kelereng satu ini. Kelereng biasa ini umumnya bening dan di dalamnya terdapat semacam bentuk lengkung yang abstrak. Bentuk lengkungan itu sendiri biasanya dibentuk dari kombinasi dua hingga tiga warna. Paling umum sih merah, kuning, hijau, dan biru. Hitam juga ada sih, namun jarang sekali ditemukan. Jika ada biasanya dijadikan “gaco” atau kelereng yang kita pilih sebagai jagoan.
Di antara yang lain, kelereng biasa ini dihargai paling murah. Dulu sih mungkin Rp 100 dapat empat buah kelereng biasa. Kelereng jenis ini juga sering terdapat cacat, biasanya dengan bentuk yang tak selalu bulat sempurna atau terdapat gelembung udara di dalamnya. Nah, karena semua karakteristik tersebut, kelereng ini juga dinamakan kelereng rakyat.
2. Kelereng Susu
Alih-alih bening, kelereng ini berwarna putih pekat seperti susu. Sehingga mungkin dari warnanya tersebut kenapa kelereng satu ini dinamakan kelereng susu. Kalau dilihat dari bentuk sih, kelereng ini hampir tak ada bedanya. Hanya warnanya saja yang memang tak sama.
Kelereng susu jarang sekali ada yang benar-benar putih bersih. Umumnya mereka juga punya corak seperti kelereng biasa. Ada guratan garis lengkung abstrak di bagian luarnya. Biasanya juga terdiri dari kombinasi warna yang bermacam-macam. Nah, karena warnanya yang tak sama, kelereng ini biasanya dihargai lebih mahal dari kelereng rakyat. Jika kelereng rakyat dihargai Rp 100 untuk 4 buahnya, kelereng jenis ini bisa dua kali lipatnya, atau Rp 100 untuk dua buah. Di Jawa, kelereng ini dikenal dengan sebutan “gluduk” atau yang dalam bahasa Indonesianya berarti petir.
3. Kelereng Kristal/Mutiara
Jika kelereng itu ada kasta atau tingkatannya, maka yang tertinggi adalah kelereng kristal atau mutiara ini. Dilihat dari tampilannya, kelereng jenis ini memang sangat wah dan menyilaukan mata. Nah, meskipun mengambil nama kristal atau mutiara, namun tak semua kelereng jenis ini berwarna putih bening. Ada berbagai warna lain yang juga tak kalah cantik. Misalnya, merah, biru, dan hijau.
Sebenarnya ada dua jenis kelereng ini. Jenis yang pertama tampilannya biasa dengan warna-warna tertentu. Untuk yang lainnya, biasanya dikemas dengan glitter yang memunculkan kesan keperak-perakan di permukaannya. Soal harga, kelereng ini cukup mahal. Dulu sekitar Rp 200an hanya untuk sebuah saja. Berbekal semua keunikan tersebut, kelereng ini jadi primadona di antara jenis yang lain.
4. Kelereng Mata Kucing/Mata Dewa
Kalau dilihat sekilas, kelereng jenis ini tak jauh beda dari kelereng biasa. Namun ketika kamu memandangnya lebih lekat, maka perbedaannya pasti jelas. Yup, kelereng ini biasanya hanya memiliki satu corak warna saja pada garis lengkungnya. Umumnya berwarna merah, hijau, biru atau kadang-kadang coklat.
Disebut mata kucing karena memang coraknya yang melengkung namun satu warna itu mirip sekali dengan mata kucing. Harganya sendiri juga tak jauh beda dari kelereng rakyat meskipun yang jenis mata kucing ini biasanya lebih mahal sedikit. Dulu sih Rp 100 hanya dapat tiga. Di beberapa tempat kelereng ini dipanggil dengan nama keren yakni mata dewa.
5. Kelereng Berlian
Walaupun namanya berlian, tapi penampilan kelereng ini tak jauh beda dari kelereng rakyat atau mata kucing. Bedanya hanya coraknya saja lebih menyebar letaknya, tak hanya di dalam. Kelereng berlian ini biasanya hanya terdiri satu corak warna saja.
Penampilannya boleh sama seperti kelereng mata kucing atau rakyat, namun harga kelereng berlian lebih mahal. Sama seperti jenis kelereng eksklusif lainnya, si kelereng ini juga kerap dipilih sebagai jagoan karena warnanya yang cantik.
6. Kelereng Besar/Kecil
Ya, seperti namanya, yang membedakan kelereng ini dengan jenis lainnya hanya ukuran saja. Umumnya, kelereng ini adalah versi lebih besar atau kecil dari jenis biasa atau yang bercorak lengkung banyak. Mengingat ukurannya yang tak standar, kelereng jenis ini jarang sekali dimainkan. Jika pun harus, nilainya kadang menyesuaikan. Untuk kelereng besar bisa dianggap dua kali sedangkan yang kecil sebaliknya.
Kalau dilihat dari harganya, tentunya hanya berdasarkan ukurannya saja. Yang besar lebih mahal bisanya sama seperti kelereng kristal. Sedangkan yang kecil biasanya lebih murah dari kelereng rakyat.
Nostalgia sekali ya mengenal deretan kelereng di atas. Jika sekarang bocah hebat adalah mereka yang punya mesin konsol di rumah atau gadget canggih. Kalau dulu siapa yang memiliki kelereng terbanyak adalah yang paling hebat di antara semua anak. Bahkan sampai ada tuh yang dijual-jual dengan harga yang lebih murah dari toko. Kalau kelerengnya sudah habis, maka sang juara ini akan kembali bermain untuk mengumpulkan pundi-pundi kelerengnya. Kamu pernah melakukan hal semacam ini? Hmm, masa kecilmu luar biasa bahagia.