in

Inilah 5 Penjelasan Ilmiah Bagaimana ‘Mengaktifkan’ Hormon Cinta dalam Tubuh Manusia

fi
fi

Secara ilmiah perasaan cinta yang kemudian berbuah menjadi perasaaan bahagia merupakan salah satu efek dari hormon oksitosin. Yap, hormon oksitosin adalah salah satu hormon yang disekresikan oleh kelenjar hipotalamus. Hormon ini memberikan efek relaksasi. Secara ilmiah, hormon oksitosin diproduksi baik pada wanita dan pria, namun memiliki efek yang berbeda.

Pada wanita hormon ini lebih dikenal fungsinya membantu proses kelahiran dan menyusui. Pada kasus wanita dan pria hormon ini memberikan dampak emosi positif sebagai responnya. Dalam hubungan seksual, hormon ini memiliki peran sebagai gairah seksual pada pria maupun wanita. Sedangkan diluar konteks seksual, hormon ini dapat memengaruhi tentang kepercayaan, kemurahan hati dan kerja sama. Karena hal tersebut hormon ini mempunyai nama lain “Hormon Cinta”.

Hormon inilah yang membantu interaksi dan respon hubungan cinta antara wanita dan pria sehingga diperoleh komunikasi yang baik. Penelitian yang dilakukan di Swiss menyatakan efek positif setelah hormon ini bekerja terhadap kualitas hubungan pasangan. Oleh sebab itu hormon ini diproduksi massal dan dijual di pasaran dengan nama “Liquid Trust” atau “Cuddle Chemical”. Ada beberapa langkah alami dan mudah untuk mengaktifkan hormon tersebut, selain dengan cara berhubungan seksual serta tanpa harus membeli hormon dipasaran.

1.Musik dan Dance

Salah satu bentuk seni ini merupakan yang paling dikenal semua orang. Musik yang baik untuk proses pelepasan hormon ini adalah yang tidak terlalu kencang. Ketika mendengarkan musik dengan irama yang lembut otomatis memperlambat irama detak jantung dan tekanan darah, sehingga ketegangan otot (fisik) dan psikologis dapat berkurang.Saat itulah hormon okstioksin dilepaskan dan melakukan perannya.

Musik dan Dance [image source]
Musik dan Dance [image source]
Sementara menari atau berdansa adalah aktivitas fisik yang melibatkan anggota badan ini jelas akan memerlukan energi saat melakukannya. Otot-otot yang bekerja saat berdansa layaknya peregangan. Sehingga membatu kerja hormon oksitoksin untuk mengurangi ketegangan yang ada pada otot-otot tersebut. Inilah alasan kenapa musik dan dansa dapat memperbaiki mood anda.

2. Kontak Mata

Dalam jurnal penelitian berjudul “Oxytocin Increases Gaze to the Eye Region of Human Faces” yang dilakukan oleh Adam J, Guastella dan kawannya menyatakan, bahwa oksitosin meningkat ketika menatap di daerah mata dari wajah manusia. Ini mungkin adalah suatu mekanisme oksitosin untuk meningkatkan pengakuan emosi, komunikasi interpersonal dan perilaku pendekatan sosial pada manusia.

Kontak Mata [image source]
Kontak Mata [image source]
Itulah alasan kenapa ketika anda tersenyum hangat dan tatapan anda saling terpusat satu dengan yang lain, oksitosin dapat mendorong sebuah rasa kepercayaan. Hal ini akan membuat ikatan dan tingkat kepercayaan pasangan meningkat.

3. Genggaman

Genggaman [image source]
Genggaman [image source]
Dalam sebuah study Dr. Rene Hurlemann dari University of Bonn di Jerman menyatakan bahwa, ketika pertama kali pasangan menjadi intim, maka hormon oksitosin dan dopamine banyak dilepaskan. Bersentuhan, dalam hal ini adalah saling menggenggam tangan orang terkasih dapat menurunkan hormon kortisol yang menyebabkan stress, dan menurunkan tekanan arah. Inilah yang membuat pasangan merasa bahagia, nyaman ketika saling berpegangan.

4. Pelukan

Pelukan ataupun dekapan tidak hanya memperkuat ikatan dengan pasangan. Ketika satu sama lain saling berada dalam dekapan, oksitosin dapat membuat anda ingin tetap berada di sana dan bercanda dengannya. Saat berpelukan, oksitosin dilepaskan sehingga menurunkan tekanan darah dalam jantung.

Pelukan [image source]
Pelukan [image source]
Hal ini menyebabkan hormon kortisol yang menimbulkan stress dapat menurun jumlahnya. Selain itu, ketika berpelukan hormon dopamine juga dilepaskan. Sehingga perasaan adanya dukungan terhadap pribadi masing-masing, mulai tumbuh.

5. Berciuman

Helen Fisher, seorang Biological Antropolog dari Universitas Rutgers di Asosiasi Amerika untuk Kemajuan Ilmu Pengetahuan dalam suatu konferensi pers menyatakan, bahwa berciuman adalah mekanisme penilaian pasangan sebelum menyatakan pilihannya. Tentu saja pernyataan itu keluar karena berciuman sifatnya lebih intim dibanding poin-poin sebelumnya.

Berciuman [image source]
Berciuman [image source]
Saat berciuman dopamine akan bekerja lebih dulu karena sifat dopamine yang memengaruhi rasa ingin tahu dan pengambilan resiko. Selanjutnya, giliran oksitosin yang memberikan perasaan kelembutan setelahnya.

Bahkan cinta pun ada penjelasan ilmiahnya. Jadi di balik skenario perasaan manusia, ada hormon yang sibuk dan bergejolak membuat perasaan orang itu kadang jadi berbunga-bunga hingga tak menentu. Yang lebih penting sih lakukan setiap tindakandengan tulus pada pasangan anda. Menghargai pengorbanan pasangan anda selama ini juga dapat membantu menjaga keharmonisan suatu hubungan.

Written by Almarita Boom

Leave a Reply

fi

Benarkah Kaos Abu-Abu yang Dipakai Mark “CEO Facebook” adalah Simbol Kesederhanaan?

Kisah Cinta dari 7 Presiden Indonesia dari Soekarno sampai dengan Joko Widodo