Zaman dulu di Eropa, wanita nggak diperbolehkan untuk ikut dalam pelayaran. Mitosnya sih, membawa serta wanita akan menimbulkan kesialan. Jadi untuk beberapa lama dunia kelautan hanya didominasi oleh pria-pria pelaut.
Nah, ternyata di Indonesia ada sesosok wanita pemberani yang nggak takut dengan ganasnya lautan. Namanya Keumalahayati, seorang pejuang wanita hebat dari tanah Rencong, Aceh.
Laksamana Laut Wanita Pertama di Dunia
Namanya memang nggak terlalu dikenal di Indonesia jika dibandingkan dengan pahlawan wanita lain seperti Cut Nyak Dhien, Martha Christina Tiahahu, dan yang lainnya. Tapi jangan salah wanita ini nggak kalah tangguh dari pejuang lainnya.
Pemimpin Legendaris dalam Perang Melawan Belanda dan Portugis
Meski merupakan seorang wanita, nggak ada yang memperlakukannya dengan semena-mena atau merendahkan kemampuannya. Prajurit Aceh dan jenderal perang Aceh lainnya selalu menghormati Malahayati.
Mengusir Belanda dan Menewaskan Komandan Ekspedisi Belanda
Tahun 1599, Cornelis de Houtman yang merupakan komandan ekspedisi Belanda datang ke Aceh. Awalnya disambut baik dengan sultan, tapi ia malah menghina sultan, membuat kekacauan, dan mulai menyerang Aceh.
Belanda Kembali Membuat Ulah
Masih belum kapok dengan kekalahannya dulu, Belanda kembali membuat ulah. Tahun 1600, angakatan laut yang dipimpin Paulus van Caerden merampok kapal dagang Aceh. Malahayati yang marah memerintahkan penangkapan salah satu Admiral Belanda, Jacob van Neck. Terjadilah berbagai macam insiden gara-gara ulah Belanda ini.
Reputasinya Sampai ke Ratu Inggris
Reputasinya sebagai penjaga kerajaan Aceh sampai ke telinga Ratu Inggris. Atas dasar inilah, Ratu Inggris memutuskan untuk melakukan diplomasi agar bisa berdagang di Selat Malaka. Bukan dengan penyerangan seperti yang berusaha dilakukan kerajaan lain sebelumnya.
Meninggal Dalam Peperangan
Keberaniannya terus ditunjukkan dalam peperangannya mengusir Portugis dan Belanda. Laksamana Malahayati akhirnya meninggal dunia dalam pertempuran melawan armada laut Portugis di Teuluk Krueng Raya.
Sepak terjangnya sebagai seorang laksamana dan diplomat memang nggak main-main. Bahkan reputasinya melambung hingga ke negeri seberang. Ini membuktikan bahwa wanita Indonesia sebenarnya memiliki kemampuan untuk menjadi tokoh yang hebat dan nggak kalah dengan pria. Dia nggak perlu repot berkoar soal emansipasi, tapi tindakannya sendiri sudah menunjukkan kemampuan hebat seorang wanita.