Jakarta sekarang tengah bergejolak banget. Bukan, bukan karena teror atau semacamnya, melainkan para warganya yang tengah dihadapkan dengan pilihan gubernur baru. Dan uniknya, hype alias kehebohan Pilgub ini tak hanya ada di Jakarta, melainkan seluruh negeri. Ya, sama sekali tidak mengherankan kenapa bisa begitu. Jakarta sendiri adalah ibukota yang jadi representasi Indonesia di mata dunia. Jadi, rasanya sah-sah saja kalau semua orang Indonesia ingin tahu tentang apa-apa yang terjadi di sana.
Berbicara soal gubernur DKI, orang-orang tak hanya akan mengingat Pak Ahok atau Pak Jokowi, tapi juga Ali Sadikin. Beliau ini sering disebut-sebut sebagai gubernur terbaik yang pernah memimpin Jakarta. Tak hanya terbukti dari lamanya beliau memimpin ibukota (11 tahun), tapi juga gebrakan-gebrakan hebat yang dilakukannya.
Soal pribadi, beliau ini keras luar biasa. Saking kerasnya, preman pun bakal jiper ketika berhadapan dengannya. Bertepatan dengan hebohnya Pilgub DKI sekarang ini, yuk kita nostalgia dulu dengan tokoh kharismatik, sederhana, dan sangat tegas ini.
Mantan Petinggi KKO yang Banting Setir
Setiap gubernur yang pernah memimpin Jakarta selalu punya latar belakangnya sendiri. Ada yang berasal dari politisi sampai jebolan militer. Nah, Ali Sadikin yang akrab dipanggil Bang Ali ini juga termasuk salah satu yang berasal dari angkatan bersenjata. Beliau ini bukan orang sembarangan lho di kemiliteran. Bang Ali dulunya adalah Letnan Jendral KKO-AL.
Meskipun berasal dari kemiliteran, tapi beliau punya pengalaman segudang di ranah pemerintahan. Bang Ali tercatat pernah menjadi Menteri Perhubungan Laut, Menteri Koordinator Maritim, sampai Deputi Kepala Staf Angkatan Laut. Berbekal kemampuan ini, beliau pun akhirnya ditunjuk oleh Presiden Soekarno untuk memimpin Jakarta. Dan hasilnya luar biasa.
Gubernur Pilihan Langsung Soekarno
Tidak seperti gubernur sekarang yang ‘bertarung’ untuk dipilih, naiknya Bang Ali di posisi itu tak lain atas prakarsa Bung Karno. Jadi, ceritanya dulu itu Dr J Leimena ditugasi Bung Karno untuk mencari calon yang pas untuk menjadi pemimpin Jakarta. Leimena kemudian menyerahkan tiga nama sekaligus namun Presiden menolaknya. Alasan Bung Karno, “Saya perlukan orang yang tegas, keras, dan berani.”
Singkat kata, kemudian Pak Leimena mengajukan nama Ali Sadikin dan Bung Karno serta merta langsung menerima. Bagi Bung Karno, Bang Ali memang pas untuk memimpin Jakarta karena punya sifat Koppig, yaitu keras kepala namun tegas. Karakter sifat yang cocok untuk menakhodai Jakarta kalau menurut Bung Karno.
Sosok yang Tegas dan Keras
Koppig, sifat yang disebut-sebut Bung Karno sangat pas untuk merepresentasikan Bang Ali, ternyata bukanlah isapan jempol belaka. Beliau ini memang sangat keras orangnya, bahkan mungkin lebih greget dari Pak Ahok sekalipun yang dikenal keras pula. Namun, kerasnya beliau jelas sesuai prosedur dan tidak sekedar melepaskan amarah saja. Sifat keras beliau ini terbukti dari banyak hal yang pernah dilakukannya.
Misalnya, beliau pernah memberhentikan sopir truk yang ugal-ugalan di jalan kemudian digamparnya lalu diberi wejangan-wejangan. Tak hanya itu, Bang Ali juga pernah menampar seorang kepala kontraktor yang berbelit-belit padahal proyeknya butuh cepat. Pernah juga beliau memecati PNS-PNS yang tidak disiplin. Tak hanya itu saja, soal preman pun beliau sangat tegas sehingga menghasilkan kota Jakarta yang aman tenteram.
Jakarta Jadi Metropolitan di Tangan Bang Ali
Tidak bermaksud menghilangkan peran gubernur sebelum Bang Ali, namun pada kenyataannya, Jakarta sebelum kepemimpinan pria ini memang begitu-begitu saja. Hadirnya Ali Sadikin sukses mengubah wajah ndeso Jakarta menjadi kota metropolitan bahkan salah satu yang terbaik di Asia kala itu.
Di bawah kepemimpinannya Jakarta seolah berubah wajah. Hal tersebut ditandai dengan berdirinya banyak fasilitas seperti Taman Ismail Marzuki, Ragunan, Taman Ria Monas, dan masih banyak lagi yang lain. Soal transportasi pun demikian. Beliau melakukan gebrakan dengan membangun banyak fasilitas seperti halte dan juga mendatangkan bus-bus dari Amerika. Di masanya, Jakarta seolah seperti berada di masa keemasannya.
Keputusan Kontroversi Ali Sadikin
Tak melulu pujian yang datang atas kepemimpinan Ali Sadikin, tapi juga kritik dan bahkan cemooh. Terutama tentang beberapa keputusan beliau yang sangat kontroversial. Salah satunya adalah melegalkan judi dan membangun kompleks prostitusi di daerah Kramat Tunggak. Gara-gara ini beliau dulu sampai dijuluki Gubernur Maksiat.
Namun, bukan tanpa alasan kenapa seorang Ali Sadikin membuat keputusan kontroversi semacam ini. Penyebabnya sendiri tak lain adalah mendapatkan pemasukan lain untuk membangun kota Jakarta. Diketahui, ketika itu kas yang tersedia sangat sedikit sekali. Sehingga untuk menyiasati terkumpulnya dana, beliau kemudian menggulirkan keputusan kontroversi itu.
Dengan semua prestasi dan sikap yang selalu ditonjolkan Pak Ali Sadikin, maka tak heran kalau beliau ini selalu jadi role model bagi calon gubernur-gubernur baru Jakarta. Hal ini jadi bukti kalau sosok Ali Sadikin adalah standar seorang gubernur yang pas untuk Jakarta. Dengan kata lain, pernyataan tadi juga sekalian jadi semacam kesan kalau masih Bang Ali lah gubernur terbaik yang pernah memimpin Jakarta.