Orchid
Kalau bicara salah satu tempat wisata yang paling sering dikunjungi turis di Indonesia, jawabannya bisa jadi adalah Bali. Banyak bule ingin ke tempat ini untuk menggosongkan kulit mereka, surfing, liburan, pokoknya senang-senang deh.
Tapi Bali sekarang sudah berbeda dari iklan-iklan pariwisata yang sering kita lihat di televisi. Bahkan kita yang warga lokal pun sudah bisa merasakan perubahan itu. Apalagi turis bule masa kini. Banyak yang bilang Bali semakin kotor, Bali tak ramah lagi dan sebagainya.
Mungkin saking sayangnya dengan tempat liburan mereka ya, sehingga kini tujuan para bule datang ke Indonesia, khususnya Bali, tidak lagi buat liburan.
Tapi buat bawa karung dan mungut-mungutin sampah.
Mereka bukannya kere kok sampe ngambilin sampah, tapi karena mereka cinta Bali, cinta lingkungan dan cinta bumi.
Bule-bule ini mungkin tamu buat kita, tapi syukurlah mereka sudah seperti berada di kampung halaman sendiri. Nanti, kalau mereka pulang ke tanah airnya masing-masing, mereka akan cerita tentang alam negeri ini dan pengalaman mereka ‘turun tangan menjaga Indonesia’ agar tetap asri dan nyaman untuk semua manusia.
Ups, nggak cuma di Bali. Tapi, di Raja Ampat juga pernah.
Kita perlu berterima kasih pada bule-bule ini. Akhir tahun lalu, para bule yang bermaksud menikmati diving harga selangit di Raja Ampat, juga menemukan seekor hiu tanpa ekor tanpa sirip.
Gimana perasaanmu sebagai Tuan Rumah?
Well, ini bukan cuma tentang mereka bule dan kita warga lokal. Tapi tentang seberapa cinta sih kita pada bumi dan tanah air yang kita pijak?
Kalau kita bisa gembira dibangunkan taman-taman keren di tengah kota, bangga punya Raja Ampat yang mencuri perhatian dunia sampai turis berbondong-bondong ke sana, semoga kita juga siap buat menjaga dan mencintai apa yang kita miliki.
Semoga pemandangan yang cukup ‘menampar’ ini juga bisa menjadi refleksi ya. Bali nggak bisa membersihkan dirinya sendiri, maka kita sebagai warganya yang lebih bisa melakukan sesuatu untuk Bali. Taman bunga tidak berdaya kalau sudah kita injak-injak demi selfie. Jadi ya mestinya kita sebagai manusia berakal, bernurani dan berpendidikan yang sadar diri. Setuju?
