Dayak adalah salah satu suku di Indonesia yang dikenal memiliki banyak sekali sumber kekuatan. Entah itu dari segi ritual adat yang dilakukan sampai senjata-senjata tradisional sederhananya. Banyak orang berpendapat bahwa dengan kekuatan Dayak yang sedemikian rupa suku ini bisa menyandang gelar sebagai kelompok terkuat yang dimiliki Indonesia. Hal itu karena rasa-rasanya memang mereka bisa menggentarkan banyak golongan di dalam maupun di luar negeri.
Mandau adalah salah satu senjata tradisional suku asli Kalimantan ini yang nampaknya paling sering dibawa untuk melindungi diri. Namun tahukah kamu bahwa Dayak juga memiliki senjata lain yang bahkan digunakan oleh prajurit militer Indonesia bernama Sumpit. Sumpit sebenarnya tidak begitu berbahaya, tapi jika yang membuatnya mematikan adalah damek atau anak sumpit karena telah dilumuri racun.
Pembuatan damek harus penuh kesabaran
Damek atau mata sumpit ini dibuat dengan bilah bambu, lidi aren, ataupun sirap yang memang memiliki kualitas bagus. Bahan tersebut kemudian dipotong dengan panjang kurang lebih 15 cm sebelum diraut agar ujungnya menjadi runcing supaya nantinya bisa ampuh menikam musuh ataupun binatang buruan.
Setelah itu pembuat damek mulai melilitkan kapas atau bahan lain pada pangkal mata sumpit ini agar nantinya dapat dengan mudah terbang menuju sasaran. Setelah dirasa sempurna barulah senjata tradisional ini bisa mulai dilapisi racun yang dibuat sendiri oleh masyarakat dengan menggunakan bahan-bahan lokal di sana.
Racun damek berasal dari aneka tumbuhan serta hewan berbahaya
Racun yang dioleskan pada damek ini benar-benar dibuat dari bahan yang berbahaya. Yang pertama adalah buah lumu atau buah lipu khas Kalimantan Tengah dengan sensasi gatalnya. Rasa gatal dari buah ini tak akan bisa hilang meskipun digaruk sampai kulit tubuh terkelupas. Konon buah ini dulunya digunakan untuk mengusir hama tanaman yaitu monyet. Selain buah lumu juga ada pohon ipuh.
Getah pohon ipuh juga memiliki kekuatan racun yang sangat dahsyat. Siapapun yang terkena getah ini akan merasakan sensasi terbakar layaknya tersiram air panas. Getah pohon ipuh yang tumbuh sendiri akan memberikan sensasi lebih parah dibanding pohon yang ditanam secara berkelompok. Kalimantan juga memiliki spesies katak beracun bernama kodok beraku. Hewan ini memiliki bintik-bintik hitam di tubuhnya tempat racun bersarang. Dan bagian itulah yang biasanya dimanfaatkan warga untuk meramu racun mata sumpit.
Bahan pembuat racun diramu dan harus diamankan
Buah lumu, getah ipuh, dan racun kodok itu tidak semata-mata bisa langsung dioleskan pada mata sumpit tetapi harus melewati proses khusus. Ketiga bahan tadi nantinya akan dimasak di bagian luar rumah sampai membentuk cairan berwarna hitam kebiruan. Hanya ahlinya yang paham cara mengolah tiga bahan tadi tanpa berdampak pada diri sendiri.
Jika damek ini sudah dioleskan dengan ramuan mematikan, sang pemilik harus menyimpannya dengan berhati-hati. Menurut kepercayaan Suku Dayak, racun mata sumpit ini dapat seketika hilang jika terkontaminasi dengan bahan-bahan berbau tajam seperti bawang, sampo, bahkan minyak wangi. Oleh karena itu biasanya ada tempat khusus yang disediakan guna menjauhkan damek beracun dari wewangian menyengat.
Racun damek lebih berbahaya dibanding bisa ular kobra
Meskipun dilumuri oleh ramuan racun tradisional, tapi kekuatan senjata ini tidak bisa diremehkan. Binatang apa saja yang tertusuk mata sumpit ini dijamin akan langsung meregang nyawa dalam waktu kurang lebih 30 menit. Tapi anehnya daging hewan tersebut aman untuk dimakan dan tidak mengandung racun.
Sementara bila racun itu mengenai manusia, maka bisa dipastikan sang korban akan langsung meninggal. Itulah mengapa dulunya para penjajah sangat takut dengan senjata ‘ecek-ecek’ ini karena bagi mereka bila tubuh terkena peluru atau goresan pisau nantinya operasi bisa membantu menyembuhkannya. Tapi kalau tubuh sudah tertusuk senjata kecil yang ditiup dari sebilah pipa ini, tidak ada nasib lain yang akan dialami selain kematian. Benar-benar lebih mengerikan daripada terkena gigitan kobra.
Kecil-kecil mematikan, itulah mungkin deskripsi yang tepat untuk damek ini. Bayangkan saja sebuah bambu sepanjang 15 cm mampu membuat nyawa seseorang melayang seketika. Apalagi racunnya itu hanya dibuat dari bahan-bahan tradisional. Memang pantas Suku Dayak mendapat predikat sebagai yang paling tangguh ya, berbanggalah kita sebagai Indonesia.